Latest News

BANNER

BANNER
Wednesday, 28 January 2015

Harga Pala Tak Berpihak ke Petani, Perindagkop Tak Bisa Apa-Apa

Petani pala sedang memproduksi buah pala
Suarasitaronews.com-Ulu Siau : Penjagaan mutu buah pala Siau yang kian di perketat di wilayah Siau untuk menghindari Aflatoksin atau racun yang merusak mutu biji pala serta berdampak buruk pada kesehatan bila mengkonsumsinya, tentunya akan membawa nama daerah semakin mendunia ini sangatlah baik bagi negeri 47 pulau ini.

Hal ini pun menuai perhatian masyarakat Sitaro khususnya bagi para petani pala dan para pemerhati tanaman yang di juluki sebagai mutiara hitam Siau itu, dimana, perhatian pemerintah dan para pedagang terhadap daerah ini mulai terlihat dengan melakukan pengawasan yang super ketat terhadap buah endemik Siau itu, namun juga harusnya pemperhatikan harga untuk kesejahteraan petani pala.

"Demi untuk menjaga mutu pala maka para pedagang mulai memperketat membeli pala dari petani, pada umumnya masyarakat setuju namun harus di barengi dengan harga jual yang tidak merugikan para petani dan pemerintah harus dengan gencar memberikan sosialisasi kepada masyarakat bagimana cara untk mendapatkan mutu pala yang berkualitas" demikian yang diungkapkan Djem Buol, melalui media Soasial belum lama ini.

Sementara, ditjen perkebunan dan pertanian Republik Indonesia melalui Web Sitenya mengungkap, kurang lebih 75% produksi Pala dan Fuli Sitaro menguasai pasar dunia dengan tujuan ekspor ke negara-negara Eropa, selain itu juga ke Amerika Serikat dan di beberapa negara di Asia.

Ada pun produksi pala Sitaro mencapai lebih dari 5.000 ton per tahunya, bahkan pada tahun 2011 lalu mencapai angka 5.131 ton.

Sementara, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop) Sitaro  melalui kepala bidang perdagangan Yulin Mose mengaku tidak bisa mengatur harga pala, sedangkan sosialisasi penjagaan mutu pala terus di lakukan oleh Perondagkop hingga saat ini.

"Kami tidak bisa menekan harga pala sebab kami hanya sebatas mengawasi saja. Namun Perindagkop sampai saat ini terus mensosialisasikan pengelolaan pala mulai dari pembibitan hingga pasca panen," ungkap Mose, Rabu (28/1) siang tadi.

Dikatakanya pula, pemerintah telah mengupayakan pengadaan mesin pengering untuk memperkecil kemungkinan racun Aflatoksin yang akan mempengaruhi mutu pala.

"Mesin Pengering sudah di turunkan, dan saat ini pengelolaan pasca panen lebih di tekankan, dimana pengelolaanya harus benar sehingga pala benar benar kering, untuk menghindari Aflatoksin," kata Mose. (erga@suarasitaronews.com)
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Item Reviewed: Harga Pala Tak Berpihak ke Petani, Perindagkop Tak Bisa Apa-Apa Rating: 5 Reviewed By: Unknown