Suarasitaronews.com-Binalu
Siau : Kehidupan kekeluargaan di tengah-tengah masyarakt kian tergeser oleh
era globalisasi dan gaya hidup masyarakat modern, dimana telah mengesampingkan system
kekeluargaan yang telah terbangun dan diwariskan nenek moyang kita.
Hal tersebut dilakoni oleh 2 warga masyarakat kampong Binalu
yang nyaris baku hantam akibat masaalah sepeleh, dimana pembuangan limbah rumah
tangga oleh keluarga bapak Lodrik Wangka tidak boleh masuk selokan yang
terletak di belakang rumah keluarga bapak Amang Panauhe.
Akibat masaalah tersebut, Amang Panauhe yang disapa Ka adi
yamang, mengamuk dengan menggunakan parang dan menebas pohon jambu serta tali
jemuran milik keluarganya bapak Wangka sehingga melebar ke masaalah tapak batas
tanah ke dua belah pihak.
“Saya tidak terima limbah mereka baunya busuk” ujar Yamang,
Sabtu (12/7) siang tadi.
Sementara, Wangka menyesalkan akan hal itu, dimana
masaalahnya hanya sepeleh, tetapi ia sudah mengancam keselamatan keluarga saya
dengan menakut-nakuti dengan parang bagi keluarga saya.
“Kami sudah sangat hati-hati sebab keluarga saya sudah tidak
aman lagi sejak ia menakuti dan mengancam kami dengan parang” aku Wangka.
Sementara itu kapitalau kampong Binalu Mogtar Panauhe, telah
mencairka suasana yang tegang itu dengan melakukan musyawarah dan selanjutnya
melakukan pengukuran kembali tapak batas tanah hingga akan mencapai
kesepakatan.
“Saya sudah melakukan musyawarah dan mengukur kembali tapak
batas tanah yang disetujuai oleh masing-masing pihak dan nantinya akan di
tuangkan dalam berita acara” tegas Panauhe. (erga)
0 komentar:
Post a Comment