Foto dok. SSN |
Suarasitaronews.com-Ondong Siau : Harga Sembako di Sitaro mulai merangkak naik. Hal itu membuat sejumlah warga Sitaro mulai angkat bicara dimana harga yang dianggap sangat menyiksa warga pulau penghasil pala itu sangat tidak berimbang dengan harga jual pala yang kadang anjlok hingga pada harga yang tidak wajar.
Sementara itu terpantau Suarasitaronews.com harga tomat di pasaran yang biasanya merupakan bumbu dapur yang paling murah di pasaran itu naik Signifikan. Biasanya harga tomat berkisar antara Rp 12.000/kg naik menjadi RP 25.000/kg.
Warga Tarorane Ellen mengatakan, naiknya harga tomat membuat warga semakin sulit, apalagi untuk saat ini hasil panen tidak ada.
Sementara itu penjual Fera mengatakan harga naik disebabkan oleh musim kemarau yang berkepanjangan.
Dia mengatakan kurangnya pasokan juga mengakibatkan kenaikan harga.
Senada dengan itu, aktivis muda Sitaro Jolly Horonis mengungkapkan, kenaikan harga
tersebut dampak dari harga tiket kapal yang juga naik serta musim
kemarau yang berkepanjangan yang terjadi di kabupaten Sitaro, sehingga
ia meminta Pemerintah daerah (Pemda) untuk turun tangan.
"Sembako mahal tapi Pemda tidak memberdayakan kekuatan pangan." sorot Horonis.
Kepala Disperindagkop Sitaro Mei Welang saat di hubungi media ini melalui via telfon Jumat (23/10) tidak menampik hal itu dimana menurutnya, selain musim kemarau yang menyebabkan kurangnya pasokan, ditambah lagi permintaan konsumen yang meningkat dan transportasi laut berupa kapal pada malam hari yang akhir akhir ini kurang lancar.
"Kami segera akan turun untuk monitoring harga yang ada di pasar agar tidak melonjak melebihi batas normal " jelasnya.(mira@suarasitaronews.com)
0 komentar:
Post a Comment