Foto: Kali belakang Gereja Eben Hazer yang rencananya akan dibuat gorong-gorong |
Suarasitaronews.com-SIAU : Ulu Siau, 22 Juni 2015: Rencana Pemerintah Sitaro untuk membangun gorong-gorong di kali belakang Gereja Ebenhaezer Tatahadeng Kecamatan Siau Timur Kabupaten Sitaro, diprotes sejumlah warga sekitar. Pasalnya, jika pembangunan gorong-gorong ini terus berlanjut, dikuatirkan akan menimbulkan bencana banjir yang menimpa pemukiman warga termasuk gereja yang penuh akan sejarah itu.
Sekretaris Jemaat Gereja Ebenhazer, Pnt, P.W.D Kansil, S.pd, M.pd merasa kecewa dengan program pemerintah yang membuat proyek jalan (Boulevard) dari pelabuhan sampai dibelakang kali gereja. Menurutnya, ketika pembangunan tersebut melewati kali dibelakang gereja yang hanya akan dibangun gorong-gorong bukan jembatan, maka akan menimbulkan dampak yang cukup besar bagi masyarakat sekitar.
"Jika kali ini akan dibangun gorong-gorong bisa dimungkinkan ketika hujan deras, maka air akan meluap dan menimpa pemukiman warga termasuk gereja,,"katanya Minggu, (21/06)
Tak hanya itu, lanjut Kansil, ketika sudah dibangun gorong-gorong kemudian air laut sedang pasang ataupun musim angin utara maka pasir dan batu akan menumpuk dipermukaan gorong-gorong dan menghambat aliran air.
"Kita setuju pemerintah membangun jalan boulevard asalkan kali dibelakang gereja dibuat jembatan, bukan gorong-gorong,"ucapnya
Selain Kansil, sejumlah jemaat Gereja Ebenhaezer juga ikut angkat bicara terkait hal ini, salah satunya Wenny Dulag Kansil, menurutnya, pemerintah seharusnya melakukan perencanaan yang lebih matang lagi sebelum mengerjakan proyek, sebab, belajar dari pengalaman sebelumnya di tahun 1989 ketika peristiwa banjir bandang pertama di Kecamatan Siau Timur, telah terjadi tepat dibelakang gereja sehingga material yang langsung dari Gunung Karangetang memenuhi sampai kedepan halaman gereja.
"Dari pengalaman itu, kami semua jemaat disini sangat keberatan jika pembangunan jalan yang melewati kali dibangun gorong-gorong bukan jembatan,"tegasnya.
Hal senada juga dikatakan AS, jemaat Gereja Eben Haezer yang minta namanya di inisialkan, merasa aneh dengan pengerjaan proyek yang dikerjakan oleh pemerintah itu, Pasalnya, dari pertemuan yang dilakukan oleh pemerintah kecamatan dan kelurahan, kemarin Sabtu (20/06) membuahkan kesepakatan yang sulit diterima oleh para jemaat.
Sebab, pemerintah tetap memutuskan untuk membangun gorong-gorong dibanding jembatan dengan alasan tidak ada pos anggaran untuk membangun jembatan.
"Kita kemarin sempat beragument dengan mereka (camat,lurah,red) menurut pemerintah, mereka tetap membangun gorong-gorong namun akan diberikan tanggul setinggi 4 meter. sebab, jika dibangun jembatan tidak ada pos anggaran untuk itu, jadi kita buat aja dulu, nanti kalau sudah ada bencana maka kita akan mengusul ke provinsi untuk dibangun jembatan,"pungkas AS menirukan pembicaran pemerintah ketika menggelar pertemuan di Gereja Eben Haezer,
Hingga berita ini diturunkan, Plt, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sitaro, Djoikson Sagune dan Camat Siau Timur belum berhasil dimintai keterangan, ketika Kadis PU hendak dikonfirmasi melalui seluler di nomor 08234686xxxx sedang berada diluar jangkaun, dan Ketika Camat Siau timur didatangi di kediamannya menurut informasi sedang keluar kerumah duka.
Surat Keberatan yang dilayangkan Jemaat Gereja Eben Haezer kepada Pemerintah Kabupaten Sitaro |
0 komentar:
Post a Comment