 |
| Pembangunan Sarana Transporatasi Laut dalam mengoptimalkan potensi Bahari di Sitaro Perlu menjadi perhatian Serius Pemerintah Daerah. (foto dok SSN) |
Suarasitaronews.com-Ulu Siau : Lagi-lagi kualitas pembangunan tambatan perahu yang terletak di kampung Bukide kecamatan Siau timur yang menelan anggaran Miliaran rupiah di pertanyakan warga, melihat kondisi tambatan perahu yang sampai saat ini sudah mengalami kerusakan yang cukup parah.
Tambatan perahu yang di bangun dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2014 yang pagu anggaranya sebesar Rp 1.605.846.000 dengan penawaran yang di menangkan oleh CV Retum Pratama senilai Rp 1.318.782.000 itu, sontak menimbulkan kecurigaan adanya penyimpangan dalam melakukan pembangunan tersebut.
"Saya di lapori soal itu oleh masyarakat setempat, dan kami selaku masyarakat punya hak untuk tanya dong, mana mungkin dalam jangka waktu satu tahun saja, tambatan perahu langsung mengalami kerusakan yang cukup parah seperti itu?," Tanya Victor Salindeho Ketua Sitaro Corruption Watch Rabu (18/3) pagi tadi.
Penggiat anti korupsi itu pun menduga adanya penyimpangan dalam pengerjaan tambatan perahu tersebut, sebab jika pembangunan yang menggunakan anggaran yang begitu besar tentunya sudah melalui kajian-kajian terlebih dahulu oleh pemerintah daerah.
"Sebelum pembangunan itu di laksanakan, saya yakin pemerintah telah melalui kajian-kajian yang di mulai dari lokasinya, kondisi lautnya, sampai pada fisik pembangunannya harus di buat seperti apa, agar layak di gunakan oleh masyarakat setempat. Kalau hasilnya sudah begini, jangan-jangan ada penyimpangan di sana." Cetus Salindeho.
Tak sampai di situ saja Penggiat anti korupsi di Sitaro itu juga berniat akan meninjau langsung lokasi tambatan perahu tersebut sepulangnya dari Manado untuk selanjutnya akan di selidiki dan menjadi bahan untuk laporan SCW ke penegak hukum.
"Karena saya belum sempat mengunjungi lokasinya, saya akan ke sana sepulang dari Manado untuk meninjau langsung tambatan perahu yang di laporkan pada kami ini," ungkap Salindeho.
Sementara itu, kepala dinas Pekerjaan Umum (PU) Sitaro Joikson Sagune saat berusaha di konfirmasi media ini tidak berada di tempat, di hubungi melalui telefon genggam tidak aktif atau berada di luar jangakauan. (erga@suarasitaronews.com)
0 komentar:
Post a Comment