Leleran Lava Gunung Api Karangetang (foto erga SSN) |
Suarasitaronews.com-Bebali Siau : Gunung Api Karangetang kembali "mengamuk" dengan
suara gemuruh dan dentuman disertai dengan guguran lava pijar, Selasa
(21/01) tadi malam. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
(PVMBG) lewat Pos Pengamatan Karangetang mengimbau para warga untuk
tidak melakukan aktifitas dekat dengan kali aliran lahar.
Kepala Pos Pengamatan Yudia Prama Tatipang dikonfirmasi membenarkan hal itu mengatakan, “Benar ada peningkatan, tapi hanya sebatas suara gemuruh atau dentuman yang disertai semburan lava, dan untuk status juga masih berada pada status Siaga,” tutur Tatipang.
Dikatakannya, meskipun mengeluarkan dentuman atau suara letusan kecil, namun dirinya memastikan potensi awan panas sangat kecil terjadi. “Tapi walaupun potensi awan panas sangat kecil, sangat diharapkan agar dengan adanya peningkatan aktifitas gunung ini, warga tidak melakukan aktifitas galian atau kegiatan lainnya dekat dengan kali aliran lahar,” harapnya.
Sampai dengan saat ini luncuran atau guguran lava pijar masih saja terjadi dengan jarak luncur 1500 meter sampai dengan 2000 meter. “Luncuran lava terjadi di Kali Kahetang Kelurahan Tarorane, dan Kali Keting Kelurahan Tatehadeng yang keduanya ada di Kecamatan Siau Timur,” jelasnya
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro Bob WUaten ST mengatakan, sudah action saat menerima informasi dari pos pengamatan gunung. “Kami langsung berkoordinasi dengan pihak pemerintah kecamatan memberi tahu lokasi-lokasi yang rawan benacana,” ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu petunjuk dari pihak pengamat gunung. “Karena secara teknis mereka lebih tahu tentang potensi ancaman gunung. Evakuasi akan dilakukakn jika sudah mendapat pengarahan dari mereka,” ujarnya sembari menambahkan "Saat ini sudah ada warga basaha antisipasi dengan mengungsi di gereja,"kuncinya. ( ragil@suarasitaronews.com)
Kepala Pos Pengamatan Yudia Prama Tatipang dikonfirmasi membenarkan hal itu mengatakan, “Benar ada peningkatan, tapi hanya sebatas suara gemuruh atau dentuman yang disertai semburan lava, dan untuk status juga masih berada pada status Siaga,” tutur Tatipang.
Dikatakannya, meskipun mengeluarkan dentuman atau suara letusan kecil, namun dirinya memastikan potensi awan panas sangat kecil terjadi. “Tapi walaupun potensi awan panas sangat kecil, sangat diharapkan agar dengan adanya peningkatan aktifitas gunung ini, warga tidak melakukan aktifitas galian atau kegiatan lainnya dekat dengan kali aliran lahar,” harapnya.
Sampai dengan saat ini luncuran atau guguran lava pijar masih saja terjadi dengan jarak luncur 1500 meter sampai dengan 2000 meter. “Luncuran lava terjadi di Kali Kahetang Kelurahan Tarorane, dan Kali Keting Kelurahan Tatehadeng yang keduanya ada di Kecamatan Siau Timur,” jelasnya
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro Bob WUaten ST mengatakan, sudah action saat menerima informasi dari pos pengamatan gunung. “Kami langsung berkoordinasi dengan pihak pemerintah kecamatan memberi tahu lokasi-lokasi yang rawan benacana,” ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu petunjuk dari pihak pengamat gunung. “Karena secara teknis mereka lebih tahu tentang potensi ancaman gunung. Evakuasi akan dilakukakn jika sudah mendapat pengarahan dari mereka,” ujarnya sembari menambahkan "Saat ini sudah ada warga basaha antisipasi dengan mengungsi di gereja,"kuncinya. ( ragil@suarasitaronews.com)
0 komentar:
Post a Comment