Ilustrasi (foto : Okezone.com). |
Suarasitaronews.com-Jakarta : Industri semen di Indonesia memiliki prospek cerah di masa mendatang. Hal ini pun seharusnya terimbas di saham produsen semen tersebut. Semen merupakan bahan pendukung untuk sektor infrastruktur dan properti.
Analis Pefindo Madjid Abdillah menjelaskan, kendati dibayangi oleh kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan, konsumsi semen domestik diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,5 persen yoy menjadi 58,4 juta ton.
"Ke depan, hingga tahun 2017, kapasitas produksi dalam negeri akan naik 25,8 juta ton seiring dengan investasi USD3,86 miliar," jelas dia dalam risetnya, Kamis (20/3).
Dia melihat jika industri semen dalam negeri akan tetap mencatat pertumbuhan tipis pada tahun 2014, sebagian besar didorong oleh melambatnya industri properti dan penundaan proyek-proyek konstruksi karena pelemahan Rupiah.
Hingga periode sembilan bulan tahun 2013, konsumsi semen meningkat sebesar 5,3 persen yoy emnjadi 41,57 juta ton. Dia memperkirakan perlambaran dalam pertumbuhan pasar semen domestik, yakni 6,5 persen pada tahun 2013 dan 5,4 persen di tahun 2014.
Untuk jangka panjang, dia melanjutkan, permintaan semen diperkirakan akan meningkat. Apalagi jika inflasi da kurs mata uang tetap stabil.
"Kami yakin pemerintah akan membawa suku bunga acuan turun, selanjutnya memberikan ruang bagi sektor properti untuk bertumbuh," ungkap dia. (Okezone.com/dats)
0 komentar:
Post a Comment