Suarasitaronews.com-Manado : Guna mencari solusi atas maraknya konflik sosial di Kota Manado
berupa kejadian Panah Wayer, kenakalan remaja dan pemuda yang
menyebabkan adanya korban jiwa ditengah masyarakat. Hal ini langsung
ditanggapi pengurus Forum Peduli Nusantara (FPN), dengan menggelar
dialog publik, bertempat di Rumah Kopi Billy Mega Mas
Manado.
‘’Kegiatan dialog kali kami memilih teman Peran Pemuda Dalam Meminimalisir Munculnya Konflik di Sulawesi Utara.
Dialog ini diambil dengan maksud untuk mengurangi gejolak sosial
ditengah masyarakat Kota Manado, persoalan kenakalan pemuda yang
membawa-bawa sajam (senjata tajam) perlu diakhiri,’’ ujar Faruk yang
juga mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas
Sam Ratulangi (Unsrat) Manado.
Untuk diketahui, dialog publik kali ini menghadirkan narasumber
diantaranya; Drs. Mahyudin Damis, M.Hum (Dosen Fisip Unsrat Manado),
Clance Teddy (Mantan Sekretaris Umum GMNI Manado), dan Haz Algebra
(Ketua Umum Badko Sulut-Gorontalo).
Teddy menilai konflik sosial seperti Panah Wayer merupakan akibat
dari lemahnya perhatian pemerintah. Bahkan menurutnya, insiden Panah
Wayer di Manado karena tidak meratanya pembangunan di masyarakat.
Pemicu konflik atau insiden Panah Wayer di Manado begitu kompleks, bisa jadi ini dilatarbelakangi tidak meratanya pembangunan dari pemerintah kepada masyarakat. Begitupun dengan kurangnya kepedulian dan perhatian pemerintah atas apa yang dilakukan pemerintah Kota Manado. Kita berharap pemerintah Kota Manado peka terhadap kondisi yang ada. – Clance Teddy, mahasiswa Pasca Sarjana UNIMA Sulawesi Utara.
Sementara itu, Haz menilai bahwa konflik sosial yang ada adalah
bagian dari pengalihan isu dari pemerintah yang memiliki kaitan penting
dengan persoalan politik.
‘’Kami menilai insiden Panah Wayer ini ada kaitannya dengan
pengalihan isu, karena kebutulan ada masalah Anggaran Banjir yang tidak
jelas dan menjadi ketidakpuasan masyarakat. Kemudian yang berikut ada
kaitannya dengan indikasi kecurangan Pemilihan Umum di Kota Manado,
pemerintah sengaja agar masyarakat tidak fokus lagi pada hal-hal
tersebut dan sibuk dengan penyelesaian konflik yang ada,’’ kata Haz
alumnus Unsrat Manado ini.
(beritamanado.com)
0 komentar:
Post a Comment