Kondisi jalan yang sering dilalui truk pengembang perumahan di Kelurahan Taas (foto BK) |
Suarasitaronews.com-Manado : Pembangunan
perumahan di Kelurahan Taas Lingkungan I Kecamatan Tikala, terus dikeluhkan
warga. Pasalnya, beberapa titik jalan di kawasan tersebut, dipenuhi dengan
ceceran tanah galian yang menimbulkan bahaya bagi para pengendara dan bisa
mengancam keselamatan para pengguna jalan.
Pantauan di lapangan, bercecernya tanah di jalan raya yang membahayakan tersebut terlihat banyak berceceran, terutama disepanjang jalan Siswa Taas dan Jalan Sawangan, yang sering dilalui truk pengakut tanah.
Diduga ini terjadi karena kurangnya kepedulian dan kesadaran dari pengusaha angkutan dan developer yang mengangkut tanah dengan kapasitas yang melebihi yang tidak didukung dengan penutup atau pelindung. Juga karena lemahnya pengawasan dari instansi terkait.
Ris, warga setempat mengatakan sudah beberapa kali mengadukan kondisi ini ke pemerintah setempat karena ceceran tanah menimbulkan debu pekat saat musim kemarau dan becek di musim penghujan.
"Saya sudah ke kelurahan, bahkan ke kecamatan, tapi tidak ada tindakan, camatnya malah terlihat asik menelpon pengembangnya," ujarnya kepada beritakawanua.com, Senin (21/4/2014).
Bukan hanya debu dan becek, katanya bahkan ceceran tanah telah membuat banyak warga yang terkena penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) karena menghirup debu. Juga membuat jalan licin dan berimbas sering terjadi kecelakaan.
"Beberapa pengendara motor sering jatuh. Terakhir tadi malam ada yang jatuh sampai tangannya patah," lanjutnya.
"Kami berharap pemerintah tidak memandang sebelah mata, karena persolan ini menyangkut keselamatan bersama, bukan untuk segelintir orang," ujar warga lainnya.
Sementara itu, Camat Tikala M Sofyan saat dihubungi melalui telpon selular di nomor 082343839***, tidak aktif atau berada di luar jangkauan. (Berita Kawanua.com)
Pantauan di lapangan, bercecernya tanah di jalan raya yang membahayakan tersebut terlihat banyak berceceran, terutama disepanjang jalan Siswa Taas dan Jalan Sawangan, yang sering dilalui truk pengakut tanah.
Diduga ini terjadi karena kurangnya kepedulian dan kesadaran dari pengusaha angkutan dan developer yang mengangkut tanah dengan kapasitas yang melebihi yang tidak didukung dengan penutup atau pelindung. Juga karena lemahnya pengawasan dari instansi terkait.
Ris, warga setempat mengatakan sudah beberapa kali mengadukan kondisi ini ke pemerintah setempat karena ceceran tanah menimbulkan debu pekat saat musim kemarau dan becek di musim penghujan.
"Saya sudah ke kelurahan, bahkan ke kecamatan, tapi tidak ada tindakan, camatnya malah terlihat asik menelpon pengembangnya," ujarnya kepada beritakawanua.com, Senin (21/4/2014).
Bukan hanya debu dan becek, katanya bahkan ceceran tanah telah membuat banyak warga yang terkena penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) karena menghirup debu. Juga membuat jalan licin dan berimbas sering terjadi kecelakaan.
"Beberapa pengendara motor sering jatuh. Terakhir tadi malam ada yang jatuh sampai tangannya patah," lanjutnya.
"Kami berharap pemerintah tidak memandang sebelah mata, karena persolan ini menyangkut keselamatan bersama, bukan untuk segelintir orang," ujar warga lainnya.
Sementara itu, Camat Tikala M Sofyan saat dihubungi melalui telpon selular di nomor 082343839***, tidak aktif atau berada di luar jangkauan. (Berita Kawanua.com)
0 komentar:
Post a Comment