Galian di Batu Awang |
Suarasitaronews.com-Ondong Siau : Terkait pengerukan material di Batu Awang, sejumlah warga bumi karangetang kini mulai mengkritik satu
persatu. Mereka khawatir, pengerukan tersebut bisa mengurangi luas
daratan Kepulauan Sitaro.
”Memang daerah pertambangan tersebut memberi
nafkah bagi masyarakat. Namun bayangkan saja kalau pasir dan batu di
situ terus diangkat setiap hari. Pasti daratannya akan habis,” cetus
Dedy Kordi, warga Siau Timur.
“Ingat luas daratan Sitaro hanya sekitar 10%, sedangkan luas wilayah perairan sekitar 90%. Ini harus dipelajari pemerintah secara mendalam. Apa pengerukan tersebut bisa dilakukan terus menerus atau tidak,” tambahnya.
Kendati begitu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sitaro Dra Mey Welang MPar mengungkapkan, pengerukan batu dan pasir di kaki gunung itu, bukan digali dari daratan. “Karena yang diambil warga adalah material bebatuan yang keluar dari muntahan gunung Karangetang,” aku Welang.
“Memang hal ini sudah menjadi perhatian. Namun kami memandang baik jika material tersebut diangkat warga. Karena kalau tidak, material tersebut bisa merobohkan jembatan Ulu-Ondong akibat aliran lahar tersendat bebatuan,” terangnya.(rags)
“Ingat luas daratan Sitaro hanya sekitar 10%, sedangkan luas wilayah perairan sekitar 90%. Ini harus dipelajari pemerintah secara mendalam. Apa pengerukan tersebut bisa dilakukan terus menerus atau tidak,” tambahnya.
Kendati begitu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sitaro Dra Mey Welang MPar mengungkapkan, pengerukan batu dan pasir di kaki gunung itu, bukan digali dari daratan. “Karena yang diambil warga adalah material bebatuan yang keluar dari muntahan gunung Karangetang,” aku Welang.
“Memang hal ini sudah menjadi perhatian. Namun kami memandang baik jika material tersebut diangkat warga. Karena kalau tidak, material tersebut bisa merobohkan jembatan Ulu-Ondong akibat aliran lahar tersendat bebatuan,” terangnya.(rags)
0 komentar:
Post a Comment