 |
| Keluarga korban penumpang Kapal Feri Sewol (Foto: Reuters) |
Suarasitaronews.com-Seoul : Para keluarga penumpang melampiaskan kemarahan terhadap para pejabat
Korsel. Mereka mempertanyakan mengapa penyelam relawan diizinkan
bergabung melakukan pencarian.
Kemarahan dari keluarga penumpang juga dipicu karena masih ada puluhan penumpang yang belum ditemukan. Memasuki hari kesepuluh, keluarga penumpang masih terus menantikan kabar terbaik dari pencarian.
Sekira 340 penyelam relawan sudah tiba di Pelabuhan Jindo untuk membantu pencarian bersama regu penjaga pantai dan Angkatan Laut Korsel. Namun keseluruhan dari mereka belum diizinkan membantu dan hanya sekira 16 orang yang mendapatkan izin.
Pihak penjaga pantai Korsel memiliki alasan sendiri mengenai penolakan terhadap penyelam relawan tersebut.
"Beberapa penyelam diizinkan untuk menyelam. Tetapi, setelah mengambil foto atau keluar dari air di bawah 10 menit, kami memutuskan bahwa para relawan hanya akan memperlambat proses penyelamatan," tutur Juru Bicara Satgas Darurat Pemerintah Korsel Koh Myung–seok, seperti dikutip Guardian, Jumat (25/4/2014).
Selain itu Pemerintah Korsel juga mengatakan, pencarian menjadi lebih sulit. Saat ini penyelam harus menerobos dinding kabin kapal untuk menemukan penumpang yang masih hilang.
Menurut laporan penemuan banyak korban berada di ruang tunggu. Belum bisa diketahui apakah korban itu merupakan siswa yang hingga saat ini masih dilaporkan hilang akibat tenggelamnya Kapal Feri Sewol 16 April 2014 lalu.
Insiden tenggelamnya kapal tersebut membuat Pemerintah Korea Seltan menahan kapten kapal berserta dua kru lainnya. Mereka dijadikan tersangka karena dianggap mengabaikan keselamatan 476 penumpang.(Okezone.com)
Kemarahan dari keluarga penumpang juga dipicu karena masih ada puluhan penumpang yang belum ditemukan. Memasuki hari kesepuluh, keluarga penumpang masih terus menantikan kabar terbaik dari pencarian.
Sekira 340 penyelam relawan sudah tiba di Pelabuhan Jindo untuk membantu pencarian bersama regu penjaga pantai dan Angkatan Laut Korsel. Namun keseluruhan dari mereka belum diizinkan membantu dan hanya sekira 16 orang yang mendapatkan izin.
Pihak penjaga pantai Korsel memiliki alasan sendiri mengenai penolakan terhadap penyelam relawan tersebut.
"Beberapa penyelam diizinkan untuk menyelam. Tetapi, setelah mengambil foto atau keluar dari air di bawah 10 menit, kami memutuskan bahwa para relawan hanya akan memperlambat proses penyelamatan," tutur Juru Bicara Satgas Darurat Pemerintah Korsel Koh Myung–seok, seperti dikutip Guardian, Jumat (25/4/2014).
Selain itu Pemerintah Korsel juga mengatakan, pencarian menjadi lebih sulit. Saat ini penyelam harus menerobos dinding kabin kapal untuk menemukan penumpang yang masih hilang.
Menurut laporan penemuan banyak korban berada di ruang tunggu. Belum bisa diketahui apakah korban itu merupakan siswa yang hingga saat ini masih dilaporkan hilang akibat tenggelamnya Kapal Feri Sewol 16 April 2014 lalu.
Insiden tenggelamnya kapal tersebut membuat Pemerintah Korea Seltan menahan kapten kapal berserta dua kru lainnya. Mereka dijadikan tersangka karena dianggap mengabaikan keselamatan 476 penumpang.(Okezone.com)
0 komentar:
Post a Comment