 |
| Ist. Pekerjaan Proyek Tanpa Plang Nama |
Suarasitaronews.com-Tagulandang : Proyek pembangunan yang digulirkan pemerintah tanpa papan nama proyek dikhawatirkan membuka celah terjadinya tindak pidana korupsi. Padahal sejatinya, proyek itu bersumber dari uang rakyat. Sehingga rakyat berkewajiban melakukan pengawasan.
"Saya perhatikan ada proyek pembangunan tanpa papan nama yang ada di wilayah Tagulandang," keluh Pemerhati Masyarakat di Taguladang, Ivon Bawotong ketika menghubungi awak media pagi tadi, Rabu (20/05)
Menurut Bawotong, proyek tanpa nama itu kerap terjadi di sejumlah desa di Tagulandang. seperti proyek Talud di Kampung Tulusang, Drainase di Kampung Haasi, dan jalan produksi di Balehumara.
"Walaupun tidak ada papan proyek, proyek-proyek itu masih berkerja, bahkan pelaksanaannya ada yang mencapai 50 persen selesai. Tapi anehnya, papan proyeknya tidak terpasang. Seharusnya, papan proyek dari awal pembangunan harus dipasang," katanya.
Bukan hanya Bawotong, Kepala desa (Kapitalau.red) Tulusang, Jhoni Tumuahi, juga sangat menyesalkan dengan tindakan para kontraktor yang tidak berkoordinasi dengan pemerintah setempat. "Sampai sekarang mereka (kontraktor.red) belum berkoordinasi kepada kami bila akan dilakukan pekerjaan proyek. bagaimana kita bisa awasi,"tegasnya
Ditambahkannya, papan proyek itu sangat penting untuk dipasang, supaya masyarakat sekitar turut mengetahui dan mengawasi proyek tersebut.
"Sebab dalam proyek itu, besaran anggaran dan asal usul anggaran juga tercantum dalam papan proyek. Termasuk nama proyek dan CV selaku pelaksana proyek pembangunan tersebut," katanya.(rags)
"Saya perhatikan ada proyek pembangunan tanpa papan nama yang ada di wilayah Tagulandang," keluh Pemerhati Masyarakat di Taguladang, Ivon Bawotong ketika menghubungi awak media pagi tadi, Rabu (20/05)
Menurut Bawotong, proyek tanpa nama itu kerap terjadi di sejumlah desa di Tagulandang. seperti proyek Talud di Kampung Tulusang, Drainase di Kampung Haasi, dan jalan produksi di Balehumara.
"Walaupun tidak ada papan proyek, proyek-proyek itu masih berkerja, bahkan pelaksanaannya ada yang mencapai 50 persen selesai. Tapi anehnya, papan proyeknya tidak terpasang. Seharusnya, papan proyek dari awal pembangunan harus dipasang," katanya.
Bukan hanya Bawotong, Kepala desa (Kapitalau.red) Tulusang, Jhoni Tumuahi, juga sangat menyesalkan dengan tindakan para kontraktor yang tidak berkoordinasi dengan pemerintah setempat. "Sampai sekarang mereka (kontraktor.red) belum berkoordinasi kepada kami bila akan dilakukan pekerjaan proyek. bagaimana kita bisa awasi,"tegasnya
Ditambahkannya, papan proyek itu sangat penting untuk dipasang, supaya masyarakat sekitar turut mengetahui dan mengawasi proyek tersebut.
"Sebab dalam proyek itu, besaran anggaran dan asal usul anggaran juga tercantum dalam papan proyek. Termasuk nama proyek dan CV selaku pelaksana proyek pembangunan tersebut," katanya.(rags)
0 komentar:
Post a Comment