Suarasitaronews.com-SIAU : Minimnya Sosialisasi terhadap layanan listrik prabayar atau dikenal dengan sebutan "listrik pintar". Membuat masyarakat di Sitaro Khususnya di Kepulauan Siau, banyak yang tidak mengetahui bagaiamana tata cara penggunaan listrik tersebut. Wajar saja, jika sebagian dari masyarakat setempat kaget jika mengetahui pembayaran tagihan mereka tiap bulan sering meroket. "Masak tiap bulan saya harus bayar ratusan ribu, padahal PLN sering lakukan pemadaman,"ujar sejumlah masyarakat yang masih menggunkan listrik pascabayar
Hal ini terjadi karena mahalnya pemakaian listrik dan ketidakakuratan meteran listrik menjadi faktor utama yang membuat tagihan listrik bisa melambung. Atas pertimbangan itulah, PLN membuat layanan listrik prabayar yang bisa mengatur sekaligus mengecek pemakaian listrik sendiri. Namun sayang, Program seperti ini ternyata masih kurang disosialisasikan.
Berdasarkan data yang berhasil dihinpum suarasitaronews.com pada PLN Rayon Ulu Siau tercatat dari 10.000-an pelanggan, ternyata baru sedikit yang telah di "Imigrasi" menjadi listrik prabayar." Sekira 3.000-an yang telah menggunakan listrik prabayar, artinya masih ada 6.000-an pelanggan yang masih menggunakan listrik pasca bayar,"tukas Kepala PLN Rayon Siau, Robby Mandagi kepada Suarasitaronews.com, Senin, (17/11)
Dikatakan Roby, Faktor dari minimnya warga yang masih belum beralih ke listrik prabayar karena kurangnya pemahaman akan menfaat menggunakan listik prabyar, "Pada dasarnya listrik pintar itu mirip dengan dengan voucher isi ulang. Pelanggan tinggal membeli pulsa listrik dengan nominal tertentu, masukkan kode token pada meteran, dan setrum listrik pun akan bertambah."terangnya
Kendati begitu, ketika disentil soal minimnya Sosialisasi dari Pihak PLN setempat, Robby menjelaskan, "Iya, kurangnya sosialisasi menjadi faktor penyebab,jika masyarakat masih belum mengetahui adanya listrik pintar itu,"lugas Robby yang baru menjabat sebagai Kepala PLN itu.
Namun, tambah Robby, pihaknya kedepan akan segera instens dalam melakukan Sosialisasi, sehingga para pelanggan khususnya di Kepulauan Siau bisa beralih ke listrik pasca bayar. (rags)
Hal ini terjadi karena mahalnya pemakaian listrik dan ketidakakuratan meteran listrik menjadi faktor utama yang membuat tagihan listrik bisa melambung. Atas pertimbangan itulah, PLN membuat layanan listrik prabayar yang bisa mengatur sekaligus mengecek pemakaian listrik sendiri. Namun sayang, Program seperti ini ternyata masih kurang disosialisasikan.
Berdasarkan data yang berhasil dihinpum suarasitaronews.com pada PLN Rayon Ulu Siau tercatat dari 10.000-an pelanggan, ternyata baru sedikit yang telah di "Imigrasi" menjadi listrik prabayar." Sekira 3.000-an yang telah menggunakan listrik prabayar, artinya masih ada 6.000-an pelanggan yang masih menggunakan listrik pasca bayar,"tukas Kepala PLN Rayon Siau, Robby Mandagi kepada Suarasitaronews.com, Senin, (17/11)
Dikatakan Roby, Faktor dari minimnya warga yang masih belum beralih ke listrik prabayar karena kurangnya pemahaman akan menfaat menggunakan listik prabyar, "Pada dasarnya listrik pintar itu mirip dengan dengan voucher isi ulang. Pelanggan tinggal membeli pulsa listrik dengan nominal tertentu, masukkan kode token pada meteran, dan setrum listrik pun akan bertambah."terangnya
Kendati begitu, ketika disentil soal minimnya Sosialisasi dari Pihak PLN setempat, Robby menjelaskan, "Iya, kurangnya sosialisasi menjadi faktor penyebab,jika masyarakat masih belum mengetahui adanya listrik pintar itu,"lugas Robby yang baru menjabat sebagai Kepala PLN itu.
Namun, tambah Robby, pihaknya kedepan akan segera instens dalam melakukan Sosialisasi, sehingga para pelanggan khususnya di Kepulauan Siau bisa beralih ke listrik pasca bayar. (rags)
0 komentar:
Post a Comment