Kondisi pasar Ulu Siau (foto SSN) |
Suarasitaronews.com-Ulu Siau : Trotoar di Jalan Boulevard Ulu, tepatnya di belakang pasar Ampera Ulu yang seharusnya menjadi area pejalan kaki, malah digunakan sebagai tempat jualan. Para penjual sayur dan barito ini menggunakan trotoar hingga ke badan jalan menjadi tempat jualan.
Pantuan suarasitaronews.com Jumat (31/10), nampak penjual sayuran dan barito itu berjualan di atas trotoar hingga membuat sebuah tenda. Area trotoar telah digunakan untuk meletakan aneka jualan ini. Akibatnya akses trotoar untuk pejalan kaki sempit karena harus bersaing dengan para pedagang.
"Mau masuk ke dalam pasar tapi tidak ada tempat lagi. Di sini lebih baik karena begitu pembeli memarkirkan kendaraan langsung kami tawarkan jualan," ujar pedagang yang sempat diwawancara.
Selain pedagang, Seorang pembeli yang ditemui mengatakan, malas masuk ke dalam pasar karena diluar sudah ada yang jual mengapa harus masuk kedalam, "Saya cuma mau membeli sayur saja jadi lebih baik beli di pinggir jalan ini saja. Lebih mudah dan cepat," ujarnya.
Pembeli ini berharap pengelola pasar segera melakukan penataan yang lebih baik di Pasar Ulu. "Pasar seperti tidak ditata sama sekali. Orang parkir dan berjualan ditempat yang salah mereka biarkan. Seharusnya yang jualan di trotoar jangan ditarik retribusinya tapi diarahkan untuk pindah dari tempat ini," tegasnya.
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Sitaro ketika langsung turun kelapangan dan langsung memberikan teguran kepada para penjual. Karena hal
itu sudah melanggar perda nomor 20 tentang pengelohan pasar.
"Saya sudah tegur mereka (pedagang.red) dan mereka minta waktu untuk memindahkan dagangannya sampai hari senin,"ujarnya.
Dikatakan Welang, jika mereka tidak mengindahkan maka pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan turun langsung menyelesaikan hal tersebut. (rags)
Pantuan suarasitaronews.com Jumat (31/10), nampak penjual sayuran dan barito itu berjualan di atas trotoar hingga membuat sebuah tenda. Area trotoar telah digunakan untuk meletakan aneka jualan ini. Akibatnya akses trotoar untuk pejalan kaki sempit karena harus bersaing dengan para pedagang.
"Mau masuk ke dalam pasar tapi tidak ada tempat lagi. Di sini lebih baik karena begitu pembeli memarkirkan kendaraan langsung kami tawarkan jualan," ujar pedagang yang sempat diwawancara.
Selain pedagang, Seorang pembeli yang ditemui mengatakan, malas masuk ke dalam pasar karena diluar sudah ada yang jual mengapa harus masuk kedalam, "Saya cuma mau membeli sayur saja jadi lebih baik beli di pinggir jalan ini saja. Lebih mudah dan cepat," ujarnya.
Pembeli ini berharap pengelola pasar segera melakukan penataan yang lebih baik di Pasar Ulu. "Pasar seperti tidak ditata sama sekali. Orang parkir dan berjualan ditempat yang salah mereka biarkan. Seharusnya yang jualan di trotoar jangan ditarik retribusinya tapi diarahkan untuk pindah dari tempat ini," tegasnya.
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Sitaro ketika langsung turun kelapangan dan langsung memberikan teguran kepada para penjual. Karena hal
itu sudah melanggar perda nomor 20 tentang pengelohan pasar.
"Saya sudah tegur mereka (pedagang.red) dan mereka minta waktu untuk memindahkan dagangannya sampai hari senin,"ujarnya.
Dikatakan Welang, jika mereka tidak mengindahkan maka pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan turun langsung menyelesaikan hal tersebut. (rags)
0 komentar:
Post a Comment