Nelayan Sitaro |
Suarasitaronews.com-Ondong Siau : Nelayan Sitaro kembali mengeluhkan sulitnya mendapatkan ikan sehingga sejumlah neleyan terpaksa beralih profesi ke pertanian, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Kondisi tersebut dialami para nelayan melihat pontong-pontong yang menjamur di luar batas wilayah Sitaro yang membuat populasi ikan di Sitaro berkurang, belum juga harga BBM yang mahal, sehingga nelayan pun mengurungkan niat untuk menuju pontong yang jaraknya bermil-mil itu.
"Saya harus bertani untuk memenuhi kebutuhan sebab, ikan di Sitaro sudah sulit didapat yang diakibatkan pontong-pontong yang banyak berada diluar jangkauan kami para nelayan kecil, sementara pontong di wilayah perairan Sitaro yang dekat banyak yang kosong," ungkap Bambang Tatipang, kepada media ini Jumat, (31/10) siang tadi.
Tak pelak kondisi tersebut juga membuat sejumlah pedagang harus mendatangkan ikan dari Manado untuk kembali di jual di Sitaro.
"Pajeko kalau minim penghasilanya, kami terpaksa pesan dari Manado," beber sejumlah pedagang ikan di pasar Ulu Siau.
Hal inipun sintak membuat harga ikan di Sitaro meroket akibat aksi order ikan oleh sejumlah pedagang dari luar daerah dan nelayan Sitaro yang terus terjepit oleh berbagai aspek.
Berbeda halnya dengan Kardi seorang nelayan asal Ulu Siau yang menurutnya hal kelangkaan ikan di Sitaro dan bagi para nelayan merupakan hal yang biasa, namun pria ini akan terus melihat perkembanganya jika terjadi secara terus-menerus, berarti benar ikan sudah terkumpul di pontong-pontong yang ada diluar itu.
"Itu hal biasa. tetapi nanti kita lihat saja kedepan, kalau benar tidak ada ikan secara terus-menerus, berarti benar ikan-ikan sudah lari ke pontong-pontong yang ada di luar itu," ujar Kardi. (erga)
0 komentar:
Post a Comment