Ketua KPK Abraham Samad (foto Tribun News.com) |
Suarasitaronews.com-Tondano : Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengaku tak bisa mengambil alih seluruh kasus korupsi di Indonesia sehingga pihak penegak Hukum di Sulawesi tara (Sulut) terus di dorong dalam melakukan pemberantasan Korupsi.
"Makanya Polisi dan Kejaksaan kita dorong. Karena KPK tak bisa mengambil alih semua kasus di Indonesia, dengan personel yang sangat terbatas. Kalau polisi dan jaksa tak baik, kita gantung," tegasnya, Kamis (18/9) kemarin.
Diketahui, KPK punya tradisi berkunjung ke daerah, sekaligus memanggil pejabat untuk diperiksa. Saat ditanya perihal tersebut, Samad tak bersedia memberi penjelasan. dikutip dari Tribun News.com
"Kita di sini kan dalam rangka memenuhi undangan Rektor Unima untuk memberi kuliah umum. KPK juga sudah kerjasama dengan Kementerian Pendidikan untuk memberi pendidikan anti-korupsi dini dari tingkat PAUD sampai mahasiswa," tuturnya.
Ketua KPK bak artis top tersebut dengan ramahnya, sebisa mungkin melayani antusias mahasiswa yang berlomba ingin berfoto bersama meski sempat dihalang-halangi protokoler, namun Samad melarang dan dengan ramahnya mengatakan, "Biarkan mereka ekspresikan antusiasme mereka."(erga)
"Makanya Polisi dan Kejaksaan kita dorong. Karena KPK tak bisa mengambil alih semua kasus di Indonesia, dengan personel yang sangat terbatas. Kalau polisi dan jaksa tak baik, kita gantung," tegasnya, Kamis (18/9) kemarin.
Diketahui, KPK punya tradisi berkunjung ke daerah, sekaligus memanggil pejabat untuk diperiksa. Saat ditanya perihal tersebut, Samad tak bersedia memberi penjelasan. dikutip dari Tribun News.com
"Kita di sini kan dalam rangka memenuhi undangan Rektor Unima untuk memberi kuliah umum. KPK juga sudah kerjasama dengan Kementerian Pendidikan untuk memberi pendidikan anti-korupsi dini dari tingkat PAUD sampai mahasiswa," tuturnya.
Ketua KPK bak artis top tersebut dengan ramahnya, sebisa mungkin melayani antusias mahasiswa yang berlomba ingin berfoto bersama meski sempat dihalang-halangi protokoler, namun Samad melarang dan dengan ramahnya mengatakan, "Biarkan mereka ekspresikan antusiasme mereka."(erga)
0 komentar:
Post a Comment