Asisten III Sitaro Herry Bogar |
Suarasitaronews.com-Siau : Indonesia memang merupakan negara yang rawan terhadap bencana alam, khususnya letusan gunung berapi. Ini lantaran Indonesia terletak di area cincin api Pasifik (Ring of Fire), yang berbentuk seperti kawasan tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.000 km. Indonesia memiliki 127 gunung berapi yang menjadikannya sebagai negara dengan jumlah gunung berapi terbanyak di dunia salah satunya yakni gunung api karangetang.
Oleh karena itu instansi terkait yang berwenang dalam hal ini direkomendasikan agar tidak keluar daerah selagi status gunung api karangetang (GAK) masih dalam status siaga. Hal ini seperti disampaikan oleh Asisten III Sitaro Herry Bogar ia mengatakan, "Pejabat Sitaro tidak diperkenakan meninggalkan pulau Siau, dan harus tetap bertugas dan berjaga," tegasnya ketika dikonfirmasi.
Menurutnya, dalam kondisi seperti ini pemerintah akan selalu instens dalam menanggulangi bencana. Oleh karena itu pejabat yang terkait seperti Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bob Wuaten, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Dr.Samuel Raule, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Efendi Maluenseng, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) F Porawouw dan Kepala Satuan Polisi Pamong praja (Satpol-PP) Herry Makahinda SH. Tidak diperkenakan keluar daerah.
“Seperti yang diketahui bahwa Karangetang yang ada di Siau, saat ini terus memuntahkan lahar pijar, dan masih berstatus Siaga atau level 3,” ungkap Bogar.
Johan Stenly yang juga salah satu tokoh asal bumi karangetang menjelaskan, kunci mewaspadai gunung berapi yang sedang meningkat aktivitasnya adalah mengikuti semua petunjuk dan rekomendasi yang dikeluarkan instansi berwenang. Misalnya saja untuk tidak memasuki radius tertentu yang telah ditetapkan. ”Ya sudah ikuti, pasti aman-aman saja.” katanya.
Apalagi masyarakat disini yang tinggal di wilayah rawan bencana gunung meletus sudah memperoleh sosialisasi, pasti mengetahui kesiapsiagaan bencana. ”Kalau tidak ada sosialisasi pasti panik. Mereka mengungsi biasa saja. Mereka sudah disiapkan. Banyak abu saja tetap beraktivitas,” katanya.
Hal senada juga dikatakan camat Siau Timur N. Erens Takalamingan saat ditanya soal status Gunung Karangetang, ia mengatakan "Sekarang masih dalam status siaga. Masyarakat tetap akan diimbau mengikuti petunjuk dari pos pengamat gunung yang ada.(rags)
0 komentar:
Post a Comment