foto dok SSN |
Suarasitaronews.com-Ondong Siau : Menjelang berakhirnya masa jabatan sebagai anggota Dewan Kabupaten (Dekab) sitaro yang diperkirakan habis dalam
akhir bulan agustus ini, Banyak harapan yang dititipkan warga
masyarakat dari daerah pemilihan (Dapil) mereka berasal. Janji untuk
terus berbuat dan memperjuangkan pembangunan wilayah. Setidaknya,
sebagai penyambung lidah rakyat, 20 orang wajah baru penghuni Gedung
DPRD bisa berbuat banyak untuk melakukan pengawasan, pengawalan kritis terhadap jalannya pemerintahan Sitaro.
Dominasi wajah baru di kursi DPRD periode 2014-2019 dinilai bukan jaminan memberikan harapan baru terhadap masyarakat. Bahkan, sejumlah kalangan justru meragukannya. Keraguan itu timbul karena panasnya pertarungan perebutan kursi dewan. Bahkan faktor ekonomi sangat berpengaruh, sehingga
bukan atas kesadaran masyarakat dalam memilih calon wakil rakyat. "Cetus Mesra sumenda.
Namun, di tengah harapan-harapan baru itu, muncul kecemasan. Mayoritas caleg terpilih diperoleh dari praktik politik transaksional pada saat pemilu legislatif lalu. Tidak terkecuali mereka yang berlatar belakang pengusaha dan incumbent. Sikap pesimistis itu wajar, sebab mereka merasa telah membeli kekuasaan kepada masyarakat."katanya kepada awak media.
Namun disisi lain menurut Sekretariat partai demokrat H. Tampubolon juga menilai Anggota Dewan Sitaro periode 2014-2019 sepertinya cocok untuk menjadi ketua di masing-masing partai. jika melihat potensi dari para anggota Dekab terpilih tersebut, ada beberapa nama yang menjadi kandidat kuat ketua partai. Sebut saja, Partai Hanura, ada figur Raymond Wulanta, PAN ada nama Fenny Togelang, Partai Golkar sendiri ada Selmina Papuas, sedangkan Partai Demokrat memiliki figur kuat Jotje Luntungan.
Halasan Tampubolon, sekretaris Partai Demokrat Sitaro, berpendapat, semua anggota Dekab terpilih memiliki kualitas dan kuantitas. “Semua yang terpilih layak menjadi kandidat kuat ketua partai. Kalau untuk partai Demokrat sendiri masih tetap Joutje Luntungan,” tegas Tampubolon.
“Anggota Dekab baru, memiliki kans yang sama untuk menjadi ketua, karena mereka semua sudah dipilih langsung rakyat, dengan harapan dapat menyuarakan aspirasi,” kuncinya. (Rags)
Dominasi wajah baru di kursi DPRD periode 2014-2019 dinilai bukan jaminan memberikan harapan baru terhadap masyarakat. Bahkan, sejumlah kalangan justru meragukannya. Keraguan itu timbul karena panasnya pertarungan perebutan kursi dewan. Bahkan faktor ekonomi sangat berpengaruh, sehingga
bukan atas kesadaran masyarakat dalam memilih calon wakil rakyat. "Cetus Mesra sumenda.
Namun, di tengah harapan-harapan baru itu, muncul kecemasan. Mayoritas caleg terpilih diperoleh dari praktik politik transaksional pada saat pemilu legislatif lalu. Tidak terkecuali mereka yang berlatar belakang pengusaha dan incumbent. Sikap pesimistis itu wajar, sebab mereka merasa telah membeli kekuasaan kepada masyarakat."katanya kepada awak media.
Namun disisi lain menurut Sekretariat partai demokrat H. Tampubolon juga menilai Anggota Dewan Sitaro periode 2014-2019 sepertinya cocok untuk menjadi ketua di masing-masing partai. jika melihat potensi dari para anggota Dekab terpilih tersebut, ada beberapa nama yang menjadi kandidat kuat ketua partai. Sebut saja, Partai Hanura, ada figur Raymond Wulanta, PAN ada nama Fenny Togelang, Partai Golkar sendiri ada Selmina Papuas, sedangkan Partai Demokrat memiliki figur kuat Jotje Luntungan.
Halasan Tampubolon, sekretaris Partai Demokrat Sitaro, berpendapat, semua anggota Dekab terpilih memiliki kualitas dan kuantitas. “Semua yang terpilih layak menjadi kandidat kuat ketua partai. Kalau untuk partai Demokrat sendiri masih tetap Joutje Luntungan,” tegas Tampubolon.
“Anggota Dekab baru, memiliki kans yang sama untuk menjadi ketua, karena mereka semua sudah dipilih langsung rakyat, dengan harapan dapat menyuarakan aspirasi,” kuncinya. (Rags)
0 komentar:
Post a Comment