foto SSN |
Suarasitaronews.com-Ondong Siau : Warga bumi karangetang yang mempunyai
usaha makanan atau warung di kawasan Kota Ulu Siau, mengaku kesulitan
untuk menyiasati penghematan pemakaian listriknya. Padahal, pemerintah
baru saja menaikkan tarif dasar listrik (TDL).
"Aduh, kalau tarif
dasar listrik naik, bisa tambah susah. Sebab, sudah tak mungkin
melakukan penghematan lagi,’’ kata raffi, sorang pemilik warung makan
di komplek terminal Ulu, Kamis (3/7) kepada awak media.
Berdasarkan pengalaman selama ini, tarif listrik yang harus dibayar Raffi setiap bulannya sekitar Rp 300 ribu. Itu untuk rumah kediamannya. Sedangkan di tempat usahanya, dia harus mengeluarkan uang untuk listrik itu sekitar Rp 150 ribu per bulan.
Dia menjelaskan bahwa untuk rumahnya yang menghabiskan anggaran Rp 300 ribu per bulan itu pemakaiannya normal- normal saja. Energi listrik yang dimanfaatkan untuk kulkas, kipas angin, televisi, seterika, lampu penerangan dan lain-lain.
Sedangkan di tempat usahanya, energi listrik yang menghabiskan Rp 150 ribu per bulan dimanfaatkan untuk lampu penerangan, TV dan kipas saja.
Berdasarkan pengalaman selama ini, tarif listrik yang harus dibayar Raffi setiap bulannya sekitar Rp 300 ribu. Itu untuk rumah kediamannya. Sedangkan di tempat usahanya, dia harus mengeluarkan uang untuk listrik itu sekitar Rp 150 ribu per bulan.
Dia menjelaskan bahwa untuk rumahnya yang menghabiskan anggaran Rp 300 ribu per bulan itu pemakaiannya normal- normal saja. Energi listrik yang dimanfaatkan untuk kulkas, kipas angin, televisi, seterika, lampu penerangan dan lain-lain.
Sedangkan di tempat usahanya, energi listrik yang menghabiskan Rp 150 ribu per bulan dimanfaatkan untuk lampu penerangan, TV dan kipas saja.
"Kalau melakukan penghematan lagi, dengan mematikan lampu saya yakin itu tidak mungkin,’’ katanya.
Hal senada juga diungkapkan Iwan, warga di sekitar Pasar Ulu Siau yang mengeluh kehidupannya akan semakin susah. Alasannya, dengan TDL naik, dia berkeyakinan barang-barang kebutuhan lainnya bakal ikutan naik.
Selain itu, saat ini musim anak-anak masuk sekolah. Semua orang tua yang memiliki anak untuk menlanjutkan sekolah membutuhkan biaya besar. Sementara, pendapatan sehari-hari kebanyakan orang tetap, bahkan cenderung menurun. Namun, biaya hidup yang harus dikeluarkan bertambah terus.
"Jadi percuma,
kalau listrik naik kita lakukan penghematan
dengan berbagai cara. Sebab, barang kebutuhan lainnya ikut
naik,’’ tegas Iwan yang diamini pedagang lainnya di pasar
Ulu Siau itu.
Sementara itu Kepala PLN Rayon Siau Alfrets Lumempouw ketika dikonfirmasi oleh awak media tak akan hal ini, ia hanya mengimbau agar masyarakat lebih berhemat dalam pemakaian listrik terkait dengan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang resmi diberlakukan sejak 1 Juli Kemarin.
Sementara itu Kepala PLN Rayon Siau Alfrets Lumempouw ketika dikonfirmasi oleh awak media tak akan hal ini, ia hanya mengimbau agar masyarakat lebih berhemat dalam pemakaian listrik terkait dengan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang resmi diberlakukan sejak 1 Juli Kemarin.
"Kalau itu memang sudah menjadi ketentuan dari
pemerintah, kita tinggal ikuti aturan saja," kata Lumempouw saat
berada diruang kerjanya (rags)
0 komentar:
Post a Comment