Latest News

BANNER

BANNER
Wednesday, 16 July 2014

Warga Desak Pemerintah Menaru Perhatian Serius Terhadap Penyebaran Rabies




Anjing yang bisa menebar penyakit rabies
Suarasitaronews.com-Ondong Siau : Sejak beberapa hari terakhir, warga Kabupaten Sitaro dihebohkan dengan merebaknya penyakit rabies yang melanda bumi karangetang mondolokang kolo-kolo. Dalam satu bulan terakhir saja, sudah terdapat dua warga setempat meninggal dunia akibat virus yang disebabkan oleh gigitan anjing gila tersebut. Ironisnya, masyarakat pun heran dengan upaya Pemerintah Kabupaten Sitaro melalui dinas terkait dalam menanggulangi Virus rabies.  Apalagi dalam tahun 2013, angka kematian mencapai 30 orang jiwa. Tentu dalam hal ini masyarakat tidak ingin kedepannya angka tersebut terus mengalami kenaikan."Rabies jangan dipandang sebelah mata, karena seorang yang positif rabies angka kematiannya seratus persen." ujar mahasiswa Unsrat asal Sitaro yang enggan disebutkan namanya.   

Menurutnya, meski begitu  bukan berarti penyakit rabies ini tak bisa ditangani, bahkan tergolong mudah dilakukan, hanya saja masyarakat secara umum belum mengetahui cara penanganan kasus gigitan anjing pangkal mula penyakit rabies. "Banyak macam, ada masyarakat yang menanggap tidak berbahaya. Contoh seperti kasus di Minahasa Utara kemarin, saat pasien kena rabies malah pergi ke dukun, akhirnya si pasien meninggal dunia," terangnya, Rabu (16/7) siang tadi.

Ia menyarankan , Pemkab Sitaro  melalui Dinas Kesehatan harus lebih gencar memberikan sosialisasi di beberapa tempat. Agar masyarakat bisa lebih memahami akan bahaya virus rabies "Dinkes seharusnya lebih giat turun promosi, mengadakan penyelidikan. Tapi harus intens sosialisasi ke masyarakat," katanya.

Ia menambahkan, dengan pemberian Vaksin anti rabies (VAR) tanpa pemberian serum anti rabies (SAR) atau rabies immunoglobulin (RIG) pada kasus gigitan anjing berisiko tinggi seperti luka dalam dan lokasi gigitan dari lengan keatas. Pemberian SAR dan VAR adalah standarbaku internasional. "Sanksi atau tanggung jawab moral pada pemilik anjing yang menggigit orang belum nampak. Sehingga masyarakat merasa tidak terlibat dalam pencegahan rabies. Oleh karena itu, bagaimana upaya pemerintah kedepan agar bisa memberikan pehamanan lebih kepada masyarakat." Terangnya

Sementara camat Siau Timur N. Erens Takalamingan menanggapi positif dengan saran yang disampaikan anak putra daerah tersebut. Ia mengatakan penanggulangan rabies di Sitaro memang belum optimal karena ancaman wabah makin meningkat. 

"Kasus gigitan anjing terus bertambah sementara vaksinasi massal berjalan lamban untuk memenuhi target. Mengapa? Karena disetiap kecamatan hanya dua orang saja tim penanggulangan rabies. Seharusnya ada penambahan agar pengerjaan bisa lebih intens,"terangnya

Terpisah Kadis Kesehatan Sitaro Dr. Samuel Raule.MKes ketika dikonfirmasi menjelaskan pihaknya akan tetap berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui browsur-browsur yang telah kami edarkan terkait dengan bahayanya Virus Rabies. "Selain itu kesadaran masyarakat juga kita butuhkan," aku Raule.

Ia juga meminta, bagi warga yang terkena gigitan anjing agar secepatnya melaporkan ke puskesmas terdekat. "Karena disetiap puskesmas sudah ada tempat rabies center. Agar bisa mendapatkan VAR". pinta Raule.

Namun Ketika ditanya pencemaran Virus Rabies antar manusia ia menjelaskan "Masyarakat juga harus mewaspadai risiko penularan rabies antar manusia. Paparan virus ini bisa terjadi lewat kontak langsung melalui cairan air liur atau luka terbuka yang menjadi sumber virus.  

"Sudah ada kasus penularan rabies antara pasien dan petugas medis di Indonesia. Jadi harus waspada, dan yang terpapar langsung harus segera mendapat vaksin, ujar Raule (rags).
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Item Reviewed: Warga Desak Pemerintah Menaru Perhatian Serius Terhadap Penyebaran Rabies Rating: 5 Reviewed By: dhani