Tapi kini peneliti di Universitas Texas, Amerika Serikat, berhasil
menyiasati dampak buruk dari alkohol. Peneliti mampu merekayasa minum
alkohol tapi tak akan mabuk.
Caranya, peneliti merekayasa sasaran umum alkohol pada manusia, yaitu pada saluran molekul yang mengikat alkohol.
Melansir The Verge, Rabu 16 Juli 2014, cara itu memang
masih dikembangkan dalam cacing, belum pada manusia secara langsung.
Namun ujicoba rekayasa genetika itu telah berhasil, cacing yang
dicelupkan pada cawan berisi alkohol tidak tampak mabuk.
Cacing tetap normal, tak bergerak melambat dan tetap bisa menggoyangkan tubuhnya.
Hal itu berkat rekayasa pada saluran metabilisme cacing Caenorhabditis elegans.
"Selain itu, cara kita merekayasa dengan tak menganggu fungsi
normal target, memungkinkan rekayasa terus berfungsi normal pada otak
cacing," jelas Pierce-Shimomura, pakar syaraf University of Texas,
Austin.
Peneliti mengatakan beruntung saluran metabolisme yang direyakasa
atau disebut saluran BK SLO-1, tetap terus normal. Sebab saluran ini
berperan mengatur aktivitas pembuluh darah, saraf dan saluran kemih.
Fungsi aktivitas itu jadi tak terganggu.
"Sungguh luar biasa, sebuah mutasi bisa memiliki efek dramatis yang
khusus pada modulasi etanol, sementara secara minimal mempengaruhi basa
fungsi saluran BK," tulis peneliti.
Meski telah berhasil pada ujicoba pada cacing, Shimomura bersama
timnya berniat akan terus mengujicoba lagi secara lebih mendalam, untuk
memastikan rekayasa ini cukup handal secara empiris.
Peneliti kini tengah siap mengujicoba rekayasa ini pada tikus, sebelum nantinya menerapkan pada manusia.
"Kami menemukan cara bahwa obat masa depan dapat menargetkan
protein otak manusia tunggal, disebut saluran BK, guna menghentikan
aktivasi alkohol dan mencegah keracunan," jelas Shimomura.
Diharapkan rekayasa ini bisa membantu para pecandu dari dampak buruk alkohol dan potensial mengobati kecanduan alkohol.
Peneliti mengakui pengobatan dengan rekayasa itu memang tidak akan
menghilangkan semua gejala keracunan, sebab alkohol bekerja pada
beberapa sasaran di otak manusia.
"Alkohol merupakan masalah besar di masyarakat, ini butuh upaya dan
pendanaan yang lebih banyak. Hampir semua orang mengenal seseorang
pernah tersentuh penyalahgunaan alkohol," ujar Shimomura. (viva.co.id)
0 komentar:
Post a Comment