Latest News

BANNER

BANNER
Friday, 4 July 2014

Serikat Pekerja Minta Pemerintah Keluarkan Peraturan Jaminan Pensiun

 

WARTA KOTA/ NUR ICHSAN

Suarasitaronews.com - Jakarta : Tahun depan pemerintah melalui lembaga publik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan akan mengoperasionalkan program Jaminan Pensiun Bagi Pekerja.

Namun hingga saat ini Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) terkait program tersebut masih dalam pembahasan.

"Kami berharap RPP Jaminan Pensiun dapat segera diharmonisasi menjadi Peraturan Pemerintah sebagai bentuk tanggung jawab Pemerintah kepada konstitusi dan rakyat," ujar Ketua Umum Serikat Pekerja BPJS Ketenagakerjaan, Abdurrahman Irsyadi, Kamis (3/7).

Irsyadi mengatakan Program Jaminan Pensiun yang akan diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan sesuai amanah konstitusi RI dan UU No. 40 thn 2004 tentang SJSN, dan UU No.24 tahun 2011 tentang BPJS hendaknya didukung oleh semua kalangan.

Menurutnya, Indonesia saat ini mempunyai potensi yang sangat besar dan diperkirakan akan mendapatkan bonus demografi di tahun 2030. Potensi ini sangat menguntungkan perekonomian negara.

"Masyarakat pekerja dan pengusaha diharapkan dapat saling berkontribusi dalam mewujudkan kesejahteraan bersama" papar Irsyadi.

Penundaan Program Jaminan Pensiun adalah langkah mundur. "Salah satu pertanda kemakmuran suatu bangsa adalah adanya jaminan terhadap program pensiun bagi warganya" Imbuh Irsyadi.

Irsyadi menerangkan bahwa Program Jaminan Pensiun di Indonesia sangat diperlukan, walaupun memulainya secara bertahap, seperti halnya negara-negara lain. "penyelenggaraanya dapat dilakukan secara profesional, prudent, dan berkelanjutan" ujarnya.

Saat ini menurutnya 8 persen adalah ideal untuk program Jaminan Pensiun, dan ditanggung bersama oleh Pekerja dan Pengusaha. " 3 persen pekerja dan 5 persen Pengusaha" katanya. (tribunnews.com)

Jakarta - Tim Harga Minyak Indonesia menyebutkan harga rata-rata mentah Indonesia pada bulan Juni 2014 berdasarkan perhitungan Formula ICP mencapai US$ 108,95 per barel, naik US$ 2,75 per barel dari bulan Mei 2014 yang mencapai US$ 106,20 per barel.
Seperti yang dikutip dari situs Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jumat (4/7/2014) harga Minas/SLC pada Juni 2014 mencapai US$ 111,61 per barel atau naik US$ 3,44 per barel dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 108,17 per barel.

Kenaikan harga minyak mentah Indonesia ini sejalan dengan kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional yaitu:

Brent (ICE) naik sebesar US$ 2,73 per barel dari US$ 109,24 per barel menjadi US$ 111,97 per barel.

Basket OPEC naik sebesar US$ 2,42 per barel dari US$ 105,44 per barel menjadi US$ 107,86 per barel.

WTI (Nymex) naik sebesar US$ 3,36 per barel dari US$ 101,79 per barel menjadi US$ 105,15 per barel.

Kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:

Kekhawatiran pasar atas gangguan pasokan minyak mentah akibat meningkatnya ketegangan geopolitik di negara-negara non OPEC seperti Rusia dan Ukraina serta di negara-negara OPEC seperti Irak.

Berdasarkan laporan International Energy Agency (IEA) bulan Juni 2014, proyeksi permintaan minyak mentah dunia tahun 2014 meningkat sekitar 10 ribu barel per hari dibanding bulan sebelumnya dan sesuai laporan OPEC bulan Juni 2014, grafik kuartalan permintaan minyak mentah dunia menunjukkan pertumbuhan postif/peningkatan pada kuartal ke 2 tahun 2014.

Berdasarkan laporan Energy Information Administration (EIA) bulan Juni 2014, tingkat stok mingguan minyak mentah komersial Amerika Serikat pada bulan Juni 2014 mengalami penurunan sebesar 1,4 juta barel dibandingkan bulan sebelumnya.

Berdasarkan laporan OPEC dan laporan IEA bulan Juni 2014, terdapat peningkatan rate operasional kilang-kilang pengolahan di Amerika sebesar 0,7 percen dibanding bulan sebelumnya dan kondisi musiman driving season yang dimulai bulan Juni.

Berdasarkan laporan OPEC bulan Juni 2014, kondisi perekonomian dunia terus mengalami perbaikan. Proyeksi pertumbuhan perekonomian dunia tahun 2014 sebesar 3,4% lebih tinggi dari tahun 2013 sebesar 2,9%.

"Untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak terjadi karena perekonomian yang stabil dan cenderung membaik di China dan India serta peningkatan permintaan minyak mentah di China dan permintaan naphta di Korea Selatan untuk kebutuhan petrochemical," pungkasnya. - See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/2072834/harga-minyak-indonesia-lebih-mahal-us-275-per-barel#sthash.0L83gAtq.dpuf

Jakarta - Tim Harga Minyak Indonesia menyebutkan harga rata-rata mentah Indonesia pada bulan Juni 2014 berdasarkan perhitungan Formula ICP mencapai US$ 108,95 per barel, naik US$ 2,75 per barel dari bulan Mei 2014 yang mencapai US$ 106,20 per barel.
Seperti yang dikutip dari situs Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jumat (4/7/2014) harga Minas/SLC pada Juni 2014 mencapai US$ 111,61 per barel atau naik US$ 3,44 per barel dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 108,17 per barel.

Kenaikan harga minyak mentah Indonesia ini sejalan dengan kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional yaitu:

Brent (ICE) naik sebesar US$ 2,73 per barel dari US$ 109,24 per barel menjadi US$ 111,97 per barel.

Basket OPEC naik sebesar US$ 2,42 per barel dari US$ 105,44 per barel menjadi US$ 107,86 per barel.

WTI (Nymex) naik sebesar US$ 3,36 per barel dari US$ 101,79 per barel menjadi US$ 105,15 per barel.

Kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:

Kekhawatiran pasar atas gangguan pasokan minyak mentah akibat meningkatnya ketegangan geopolitik di negara-negara non OPEC seperti Rusia dan Ukraina serta di negara-negara OPEC seperti Irak.

Berdasarkan laporan International Energy Agency (IEA) bulan Juni 2014, proyeksi permintaan minyak mentah dunia tahun 2014 meningkat sekitar 10 ribu barel per hari dibanding bulan sebelumnya dan sesuai laporan OPEC bulan Juni 2014, grafik kuartalan permintaan minyak mentah dunia menunjukkan pertumbuhan postif/peningkatan pada kuartal ke 2 tahun 2014.

Berdasarkan laporan Energy Information Administration (EIA) bulan Juni 2014, tingkat stok mingguan minyak mentah komersial Amerika Serikat pada bulan Juni 2014 mengalami penurunan sebesar 1,4 juta barel dibandingkan bulan sebelumnya.

Berdasarkan laporan OPEC dan laporan IEA bulan Juni 2014, terdapat peningkatan rate operasional kilang-kilang pengolahan di Amerika sebesar 0,7 percen dibanding bulan sebelumnya dan kondisi musiman driving season yang dimulai bulan Juni.

Berdasarkan laporan OPEC bulan Juni 2014, kondisi perekonomian dunia terus mengalami perbaikan. Proyeksi pertumbuhan perekonomian dunia tahun 2014 sebesar 3,4% lebih tinggi dari tahun 2013 sebesar 2,9%.

"Untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak terjadi karena perekonomian yang stabil dan cenderung membaik di China dan India serta peningkatan permintaan minyak mentah di China dan permintaan naphta di Korea Selatan untuk kebutuhan petrochemical," pungkasnya. - See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/2072834/harga-minyak-indonesia-lebih-mahal-us-275-per-barel#sthash.0L83gAtq.dpuf

Jakarta - Tim Harga Minyak Indonesia menyebutkan harga rata-rata mentah Indonesia pada bulan Juni 2014 berdasarkan perhitungan Formula ICP mencapai US$ 108,95 per barel, naik US$ 2,75 per barel dari bulan Mei 2014 yang mencapai US$ 106,20 per barel.
Seperti yang dikutip dari situs Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jumat (4/7/2014) harga Minas/SLC pada Juni 2014 mencapai US$ 111,61 per barel atau naik US$ 3,44 per barel dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 108,17 per barel.

Kenaikan harga minyak mentah Indonesia ini sejalan dengan kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional yaitu:

Brent (ICE) naik sebesar US$ 2,73 per barel dari US$ 109,24 per barel menjadi US$ 111,97 per barel.

Basket OPEC naik sebesar US$ 2,42 per barel dari US$ 105,44 per barel menjadi US$ 107,86 per barel.

WTI (Nymex) naik sebesar US$ 3,36 per barel dari US$ 101,79 per barel menjadi US$ 105,15 per barel.

Kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:

Kekhawatiran pasar atas gangguan pasokan minyak mentah akibat meningkatnya ketegangan geopolitik di negara-negara non OPEC seperti Rusia dan Ukraina serta di negara-negara OPEC seperti Irak.

Berdasarkan laporan International Energy Agency (IEA) bulan Juni 2014, proyeksi permintaan minyak mentah dunia tahun 2014 meningkat sekitar 10 ribu barel per hari dibanding bulan sebelumnya dan sesuai laporan OPEC bulan Juni 2014, grafik kuartalan permintaan minyak mentah dunia menunjukkan pertumbuhan postif/peningkatan pada kuartal ke 2 tahun 2014.

Berdasarkan laporan Energy Information Administration (EIA) bulan Juni 2014, tingkat stok mingguan minyak mentah komersial Amerika Serikat pada bulan Juni 2014 mengalami penurunan sebesar 1,4 juta barel dibandingkan bulan sebelumnya.

Berdasarkan laporan OPEC dan laporan IEA bulan Juni 2014, terdapat peningkatan rate operasional kilang-kilang pengolahan di Amerika sebesar 0,7 percen dibanding bulan sebelumnya dan kondisi musiman driving season yang dimulai bulan Juni.

Berdasarkan laporan OPEC bulan Juni 2014, kondisi perekonomian dunia terus mengalami perbaikan. Proyeksi pertumbuhan perekonomian dunia tahun 2014 sebesar 3,4% lebih tinggi dari tahun 2013 sebesar 2,9%.

"Untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak terjadi karena perekonomian yang stabil dan cenderung membaik di China dan India serta peningkatan permintaan minyak mentah di China dan permintaan naphta di Korea Selatan untuk kebutuhan petrochemical," pungkasnya. - See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/2072834/harga-minyak-indonesia-lebih-mahal-us-275-per-barel#sthash.0L83gAtq.dpuf

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Item Reviewed: Serikat Pekerja Minta Pemerintah Keluarkan Peraturan Jaminan Pensiun Rating: 5 Reviewed By: dhani