Suarasitaronews.com-Jakarta : Hasil hitung cepat atau quick count pemilihan presiden 9 Juli
lalu berbuntut persoalan. Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan
Strategis (Puskaptis) merupakan satu dari empat lembaga survei yang
hasil hitung cepatnya memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta
Rajasa.
Lembaga yang dikomandoi Husin Yazid itu termasuk yang dipertanyakan kredibilitasnya. Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) yang bersidang hari ini, Selasa (15/7), memanggil pimpinan Puskaptis dan melakukan audit.
Direktur Puskaptis Husin Yazid mengaku siap diaudit dengan memberi syarat. Ia meminta lembaga survei lain yang mengadakan hitung cepat Pilpres 2014 ikut diaudit.
Husin membantah anggapan bahwa Puskaptis merupakan lembaga pesanan yang dibayar Prabowo. Semua biaya hitung cepat berasal dari Puskaptis sendiri. “Saya dikontrak Tuhan. Saya punya pohon duit,” kata Husin dalam fokus majalah detik edisi 137.
Kecuali Puskaptis, semua lembaga survei penyelenggara quick count hari ini menyambangi Persepi untuk dilakukan audit. Anggota Dewan Etik Persepi Hamdi Muluk mengaku kerepotan mengundang Puskaptis. Kesulitan mengundang via surat itu ternyata disebabkan Puskaptis tidak punya kantor. Otomatis tidak beralamat.
"Puskaptis ini kan repot (dihubungi) karena mereka beberapa tahun nggak punya kantor. Maka kirim surat juga nggak bisa kita lakukan,” ujar Hamdi kepada detikcom, Selasa (15/7).
Tak kehabisan akal, Hamdi dua hari lalu memutuskan untuk mengirim pesan singkat (SMS) ke Husin Yazid. “Akhirnya saya SMS dari kemarin, dua hari lalu," kata Hamdi.
Adapun Husin Yazid baru membalas SMS pagi tadi. Apa isi pesannya? “Dia (Husin) bilang audit itu baru bisa dilakukan setelah KPU mengumumkan hasil perhitungan resmi tanggal 22 Juli 2014,” ungkap Hamdi. “Saya menyimpulkan dia nggak datang. Mereka menolak (datang)," Hamdi melanjutkan.(detik.com)
Lembaga yang dikomandoi Husin Yazid itu termasuk yang dipertanyakan kredibilitasnya. Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) yang bersidang hari ini, Selasa (15/7), memanggil pimpinan Puskaptis dan melakukan audit.
Direktur Puskaptis Husin Yazid mengaku siap diaudit dengan memberi syarat. Ia meminta lembaga survei lain yang mengadakan hitung cepat Pilpres 2014 ikut diaudit.
Husin membantah anggapan bahwa Puskaptis merupakan lembaga pesanan yang dibayar Prabowo. Semua biaya hitung cepat berasal dari Puskaptis sendiri. “Saya dikontrak Tuhan. Saya punya pohon duit,” kata Husin dalam fokus majalah detik edisi 137.
Kecuali Puskaptis, semua lembaga survei penyelenggara quick count hari ini menyambangi Persepi untuk dilakukan audit. Anggota Dewan Etik Persepi Hamdi Muluk mengaku kerepotan mengundang Puskaptis. Kesulitan mengundang via surat itu ternyata disebabkan Puskaptis tidak punya kantor. Otomatis tidak beralamat.
"Puskaptis ini kan repot (dihubungi) karena mereka beberapa tahun nggak punya kantor. Maka kirim surat juga nggak bisa kita lakukan,” ujar Hamdi kepada detikcom, Selasa (15/7).
Tak kehabisan akal, Hamdi dua hari lalu memutuskan untuk mengirim pesan singkat (SMS) ke Husin Yazid. “Akhirnya saya SMS dari kemarin, dua hari lalu," kata Hamdi.
Adapun Husin Yazid baru membalas SMS pagi tadi. Apa isi pesannya? “Dia (Husin) bilang audit itu baru bisa dilakukan setelah KPU mengumumkan hasil perhitungan resmi tanggal 22 Juli 2014,” ungkap Hamdi. “Saya menyimpulkan dia nggak datang. Mereka menolak (datang)," Hamdi melanjutkan.(detik.com)
0 komentar:
Post a Comment