Suarasitaronews.com-Gaza : Jumlah korban jiwa akibat serangan udara Israel di Gaza terus bertambah.
Sejauh ini, korban jiwa telah mencapai 192 orang setelah enam lagi
warga Palestina tewas hari ini. Empat dari enam orang tersebut tewas
dalam serangan-serangan yang dilancarkan sebelum Israel menerima usulan
gencatan senjata dari Mesir.
Juru bicara dinas urusan darurat Gaza, Ashraf al-Qudra mengatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (15/7), tiga orang tewas dalam dua serangan udara terpisah di kota Khan Yunis, Gaza selatan. Dua pria lainnya di kota tersebut meninggal akibat luka-luka yang mereka derita dalam serangan-serangan sebelumnya.
Juga di Gaza selatan, seorang wanita tewas dalam serangan udara di Rafah, sehingga total korban jiwa sepanjang hari Selasa ini adalah enam orang.
Bombardir Israel atas wilayah Gaza saat ini telah memasuki hari kedelapan. Hari Sabtu, 12 Juli waktu setempat merupakan hari paling berdarah selama operasi militer Israel ini dengan menewaskan 56 orang.
Militer Israel memulai operasi yang diberi nama Operation Protective Edge ini pada Selasa, 8 Juli dini hari waktu setempat. Israel berdalih bahwa operasi ini dilancarkan untuk menghentikan serangan-serangan roket ke wilayah Israel yang dilancarkan kelompok-kelompok militan di Gaza.
Sejak operasi Israel tersebut dimulai, serangan roket dari Gaza ke wilayah Israel kian meningkat. Menurut militer Israel, sekitar 840 roket Gaza telah mendarat di wilayah negeri Yahudi itu. Sementara 191 roket lainnya berhasil ditembak jatuh dengan sistem antirudal canggih milik Israel, Iron Dome.(detik.com)
Juru bicara dinas urusan darurat Gaza, Ashraf al-Qudra mengatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (15/7), tiga orang tewas dalam dua serangan udara terpisah di kota Khan Yunis, Gaza selatan. Dua pria lainnya di kota tersebut meninggal akibat luka-luka yang mereka derita dalam serangan-serangan sebelumnya.
Juga di Gaza selatan, seorang wanita tewas dalam serangan udara di Rafah, sehingga total korban jiwa sepanjang hari Selasa ini adalah enam orang.
Bombardir Israel atas wilayah Gaza saat ini telah memasuki hari kedelapan. Hari Sabtu, 12 Juli waktu setempat merupakan hari paling berdarah selama operasi militer Israel ini dengan menewaskan 56 orang.
Militer Israel memulai operasi yang diberi nama Operation Protective Edge ini pada Selasa, 8 Juli dini hari waktu setempat. Israel berdalih bahwa operasi ini dilancarkan untuk menghentikan serangan-serangan roket ke wilayah Israel yang dilancarkan kelompok-kelompok militan di Gaza.
Sejak operasi Israel tersebut dimulai, serangan roket dari Gaza ke wilayah Israel kian meningkat. Menurut militer Israel, sekitar 840 roket Gaza telah mendarat di wilayah negeri Yahudi itu. Sementara 191 roket lainnya berhasil ditembak jatuh dengan sistem antirudal canggih milik Israel, Iron Dome.(detik.com)
0 komentar:
Post a Comment