Suarasitaronews.com-Jakarta : Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengamanatkan pekerjaan
rumah yang penting bagi presiden dan pemerintahan baru seiring segera
bergantinya kepemimpinan nasional. "Keberpihakan itu harus ada,
jadi dana APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara) nya harus
digunakan lebih berpihak kepada kelompok yang miskin," kata CT,
panggilan Chairul Tanjung di kantornya
Menurut Chairul, proyeksi roda perekonomian mendatang mesti menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur pedesaan yang selama ini belum dinikmati secara merata oleh rakyat Indonesia. Bos Trans Corp ini mencontohkan perlunya membangun irigasi, bendungan, dan jalan-jalan desa. "Dengan begitu akan ada nanti keseimbangan," ujarnya.
Ia menyatakan terjadinya pertumbuhan yang positif bergantung pada kebijakan pemerintah mendatang dalam mengkonversikan APBN untuk pembangunan. "Kita akan kasih memorandum kepada mereka, saran bahwa ini sebaiknya begini dan begitu," kata dia.
Pembagian kue pembangunan saat ini, ujar CT, dianggap tidak memihak si miskin, sebab banyak anggaran yang terpakai, justru digunakan membangun infrastruktur di perkotaan seperti jalan tol yang lebih banyak dinikmati kalangan kaya. "Kalau yang kaya enggak usah diapa-apain, dia sudah bisa ngatur dirinya sendiri," ujarnya.
Sebagai gantinya, lanjut dia, pembangunan infrastruktur di wilayah kota, bisa melibatkan pihak investor baik asing atau lokal swasta, hingga badan usaha milik negara (BUMN). "Jadi tidak perlu lagi infrastruktur seperti jalan tol masuk APBN," ujarnya.
Untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur, pemerintah perlu memberikan kemudahan seperti proses mempercepat perizinan bagi dunia usaha. "Yang dia butuh kepastian seperti konsesi berapa tahun, return-nya sekian. Pemerintah tugasnya kasih kepastian itu," ujarnya.
Terakhir CT menegaskan, untuk menjalankan hal tersebut, pemerintah perlu ketegasan dengan menjalankan roda pembangunan sesuai acuan undang-undang."Tidak usah ikut-ikut untuk infrastruktur yang digunakan orang kaya. Biarkan mereka bergerak dan kita mendapatkan manfaatnya. APBN kan limited (terbatas). Ini hal-hal yang menjadi pegangan pemerintah mendatang."tutup CT (tempo/rags)
0 komentar:
Post a Comment