Lokasi Pembangunan Bandara Pihise Sitaro |
Suarasitaronews.com-Balirangen : Sengketa lahan bandara Pihise belum usai. pemerintah dan para pemilik lahanpun sampai saat ini belum juga menemukan kata sepakat dalam dialog yang berlangsung antara pemerintah dan masyarakat, sehingga, para pemilik lahan pun mengancam akan melakukan pemblokiran terhadap seluruh aktifitas pekerjaan yang akan berlangsung di lokasi tersebut.
Menurut sejumlah warga, kendaraan alat berat yang akan beroperasi untuk melakukan pengerjaan di lokasi tersebut akan di cekal, bahkan memblokir seluruh aktifitas yang akan berlangsung di lokasi tersebut.
“Kami akan mempertahankan lahan tersebut, karena masih
milik kami. Jika alat berat datang, kami akan melakukan pencekalan,”
ungkap Jeackmart Selaku pemilik lahan.
Paulus Mamonto salah seorang pemilik lahan di lokasi tersebut juga ikut mengamini hal itu, dan juga kebaratan dengan pelaksanaan bandara tahap dua
tersebut. Karena menurutnya ada begitu banyak kerugian yang dialami.
“Baru pohon kelapa 320 pohon, pala 156 pohon, cengki 136 pohon, belum
kayu-kayu yang sudah tidak terhitung,” Kata Paulus.
Menanggapi akan hal itu, Asisten satu Replein Areros yang membuka pertemuan tersebut mengatakan bahwa mari kita semua bekerjasama dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Menanggapi akan hal itu, Asisten satu Replein Areros yang membuka pertemuan tersebut mengatakan bahwa mari kita semua bekerjasama dalam menyelesaikan masalah tersebut.
“Sesuai dengan keputusan PTUN sudah
dimenangkan oleh Pemkab dan para pemilik lahan sebagai tergugat. Hanya
pihak penggugat masih diberikan kesempatan banding di Makasar, jadi
untuk uang pembayaran ganti rugi lahan sementara diserakan ke
pengadilan negari Tahuna, menunggu putusan tetap, itu sesuai aturan.
Jika tidak pemkab akan dapat masalah, warga juga dapat masalah jika
sudah melakukan pembayaran,” Pungkas Areros.(erga)
0 komentar:
Post a Comment