Suarasitaronews.com-Jakarta : Rupiah dengan sedikit bantuan kekuatan mata uang Yen, membuat nilai
tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat. Meski
demikian, Rupiah masih bergerak moderat di kisaran Rp11.500 per USD.
Melansir Bloomberg Dollar Index, Jumat (9/5/2014), Rupiah pada perdagangan non-delivery forward (NDF) menguat 31 poin atau 0,27 persen ke Rp11.531 per USD. Rupiah bergerak dalam kisaran Rp11.527-Rp11.577 per USD.
Sementara Bank Indonesia (BI) dalam kurs spot Jisdor, mencatat nilai tengah Rupiah ada di Rp11.563 per USD. BI mencatat Rupiah hari ini bergerak dalam kisaran Rp11.505-Rp11.621 per USD.
Sekadar informasi, euro melemah ke level terendah dalam satu minggu terhadap dolar AS, karena ahli strategi di perusahaan seperti Goldman Sachs Group Inc dan JPMorgan Chase & Co, mengubah perkiraan mereka untuk memprediksi Europan Central Bank (ECB) akan memangkas suku bunga pada bulan Juni.
Namun, dolar AS masih mendapat tekanan dari Yen Jepang, yang siap untuk mencatatkan kenaikan mingguan terbesar, karena penurunan imbal hasil Treasury AS mengurangi permintaan untuk dolar AS kepada investor Jepang. (Okezone.com/erga)
Melansir Bloomberg Dollar Index, Jumat (9/5/2014), Rupiah pada perdagangan non-delivery forward (NDF) menguat 31 poin atau 0,27 persen ke Rp11.531 per USD. Rupiah bergerak dalam kisaran Rp11.527-Rp11.577 per USD.
Sementara Bank Indonesia (BI) dalam kurs spot Jisdor, mencatat nilai tengah Rupiah ada di Rp11.563 per USD. BI mencatat Rupiah hari ini bergerak dalam kisaran Rp11.505-Rp11.621 per USD.
Sekadar informasi, euro melemah ke level terendah dalam satu minggu terhadap dolar AS, karena ahli strategi di perusahaan seperti Goldman Sachs Group Inc dan JPMorgan Chase & Co, mengubah perkiraan mereka untuk memprediksi Europan Central Bank (ECB) akan memangkas suku bunga pada bulan Juni.
Namun, dolar AS masih mendapat tekanan dari Yen Jepang, yang siap untuk mencatatkan kenaikan mingguan terbesar, karena penurunan imbal hasil Treasury AS mengurangi permintaan untuk dolar AS kepada investor Jepang. (Okezone.com/erga)
0 komentar:
Post a Comment