Pasca penculikan Siswi Nigeria |
Suarasitaronews.com-Nigeria : Pencurian Tim ahli dari Inggris tiba
di Nigeria, Jumat 9 Mei 2014, untuk membantu pemerintah setempat terkait upaya
penyelamatan ratusan siswi yang diculik kelompok teroris Islam Boko Haram bulan
lalu.
"Tim ahli Inggris
telah mendarat di Abuja pagi ini. Mereka akan memberikan beberapa saran dan
dukungan pada pemerintah Nigeria terkait penculikan lebih dari 200 siswi
sekolah," begitu pernyataan dari Kantor Luar Negeri Inggris.
Dilansir dari kantor berita
Reuters, tim ahli yang tiba di Abuja terdiri atas para diplomat, pejabat
pelayanan pertahanan dan masih banyak lagi.
"Tim ini akan bekerja
sama dengan rekan-rekan AS dan dari negara lain untuk mengordinasikan
upaya-upaya yang akan dilakukan," lanjut pernyataan tersebut.
Perjuangan Boko Haram
memberontak untuk membentuk negara Islam telah menewaskan ribuan orang sejak
pertama kali dilakukan pada 2009. Serangan yang dilakukan kelompok ini juga
telah meluas ke negara tetangga seperti Kamerun.
Anggota kelompok Boko Haram
melakukan penyerangan ke sebuah sekolah menengah di Desa Chibok dekat
perbatasan Kamerun pada 14 April lalu, dan menculik ratusan siswi yang tengah
menjalani ujian sekolah. Sebanyak 50 di antaranya melarikan diri, sedangkan 200
orang masih berada di tangan penculik.
Presiden Nigeria, Goodluck
Jonathan berjanji pada Kamis 8 Mei 2014 untuk menemukan para korban penculikan.
Namun, ia mengaku belum mengetahui di mana lokasi mereka disekap.
Jonathan juga telah mengungkapkan
ucapan terima kasih kepada sejumlah negara termasuk Amerika Serikat, Inggris,
Prancis, dan Tiongkok atas dukungan serta bantuan mereka dalam upaya
penyelamatan para korban penculikan.
Kelompok
teror Boko Haram
Sebuah laporan pada Rabu
lalu, menyebut kelompok pemberontak Boko Haram telah membunuh sebanyak 300
orang di kota Gamboru Ngala di negara bagian Borno. Di lokasi itu pula, yang
menjadi saksi mata penculikan terhadap lebih dari 200 pelajar perempuan pada bulan
lalu.
Dalam serangan pada Rabu
lalu, kelompok bersenjata dilaporkan menghancurkan gedung-gedung dan menembaki
warga sipil yang mencoba untuk kabur.
Senator dari negara bagian
Borno, Ahmed Zanna, menyebut total warga yang tewas dalam serangan Rabu
mencapai 300 orang. Hal itu dapat terjadi, ujar Zanna, karena kota tersebut
telah ditinggalkan begitu saja tanpa penjagaan yang ketat.
Sebab, pasukan yang semula
ditempatkan di sana telah ditarik kembali ke bagian utara Danau Chad. Tujuannya
untuk menyelamatkan para gadis yang diculik bulan lalu.
Aksi penculikan itu
menimbulkan kemarahan dunia internasional. Terlebih, ketika Ketua Boko Haram,
Abubakar Shekau, merilis sebuah video berisi ancaman untuk menjual para gadis
tersebut sebagai budak.
Pemerintah Nigeria pun tak
luput dikritik oleh aktivis dan para orangtua yang putrinya disandera. Mereka
menyebut operasi pencarian militer yang dilakukan sejauh ini tidak layak.
Bantuan pencarian kemudian
ditawarkan oleh Pemerintah Amerika Serikat. Mereka akan mengirimkan sebuah tim
yang terdiri atas anggota militer, penegak hukum, dan badan lainnya.
Hal itu diungkap Presiden
Barack Obama, ketika diwawancarai oleh stasiun televisi ABC News. Obama
mengatakan, tim pencari akan berupaya untuk mengidentifikasi di mana para gadis
itu sebenarnya disekap. Lalu, mereka juga akan membantu untuk membebaskan para
sandera.
Dalam kesempatan itu, Obama
turut melabeli Boko Haram sebagai salah satu kelompok teror regional atau lokal
yang paling buruk.
Sementara itu, Rabu lalu,
polisi Nigeria menawarkan imbalan senilai US$300 ribu atau Rp3,4 miliar bagi
siapa pun yang dapat menyediakan informasi terkait keberadaan para gadis yang
diculik itu. Polisi lalu memberikan enam nomor dan meminta agar warga Nigeria
menghubungi ke nomor tersebut.
"Polisi Nigeria
mengumumkan akan memberikan penghargaan senilai 50 juta Naira kepada siapa pun
yang secara sukarela menyediakan informasi kredibel yang dapat memberikan
petunjuk lokasi dan penyelamatan pelajar perempuan yang diculik di SMA di
Chibok, negara bagian Borno," ujar polisi dalam sebuah pernyataan. (Viva.co.id/erga)
0 komentar:
Post a Comment