Suarasitaronews.com-Ondong
Siau : Kawanan hewan ternak yang terus berkeliaran di jalanan tanpa pengawasan
dari pemilik ternak, sehingga sangat membahayakan keselamatan para pengguna jalan baik pejalan kaki maupun pengendara
terutama kendaraan roda dua yang sewaktu-waktu hewan tersebut bisa menyerang pejalan kaki dengan digigit sehingga menimbulkan penyakit.
Penertibah hewan ternak liar ini sudah mestinya diseriusi oleh Pemkab Sitaro. Pasalnya, hingga
saat ini, hewan ternak seperti sapi, babi dan anjing sudah menimbulkan masalah
serius bagi warga. Bagaimana tidak, ternak ini banyak berkeliaran di jalan raya
dan di perkebunan warga, karena tidak diikat atau dikurung pemiliknya,
sehingga, merusak tanaman milik warga serta menyebarkan kotoran di halaman
rumah warga.
Kondisi ini
tentu, membuat sejumlah petani sangat marah dan protes, sehingga mereka
mendesak Pemkab Sitaro untuk segera menertibkan ternak yang berkeliaran
tersebut.
"Kami
merasa dirugikan oleh ulah kawanan ternak yang merusak serta memakan tanaman di
kebun kami. Pada hal, hasil kebun tersebut adalah tumpuan kami untuk menopang
biaya hidup sehari-hari," pintah Salmon Laheba, warga Siau Barat (Sibar).
Hal yang Senada juga dikeluhkan Tein warga Siau timur (Sitim) yang keseharianya mengendarai mobil angkutan umum. Dia mengatakan, beberapa hari yang lalu, ia melintasi jalan Ulu-Pangilorong saat hari mulai gelap. Tiba-tiba, ada anjing berbulu hitam memotong jalan di kawasan kampung binalu.
Hal yang Senada juga dikeluhkan Tein warga Siau timur (Sitim) yang keseharianya mengendarai mobil angkutan umum. Dia mengatakan, beberapa hari yang lalu, ia melintasi jalan Ulu-Pangilorong saat hari mulai gelap. Tiba-tiba, ada anjing berbulu hitam memotong jalan di kawasan kampung binalu.
"Saya
kaget, hewan tersebut tidak kelihatan karena warnanya hitam. Apalagi saat itu
dalam kecepatan tinggi, sehingga nyaris celaka," aku Tein berang.
Masyarakat pun angkat bicara dimana, kejadian itu menjadi contoh penataan hewan sudah mestinya diseriusi oleh Pemkab Sitaro.
Masyarakat pun angkat bicara dimana, kejadian itu menjadi contoh penataan hewan sudah mestinya diseriusi oleh Pemkab Sitaro.
"Hewan
ini semakin meresahkan pengendara bermotor dan petani karena tidak
diatur.Tidak adanya keteraturan hewan di Siau dinilai bukan karena salah
hewannya. Tetapi karena kesadaran pemilik hewan serta kurangnya keseriusan
pemerintah dalam menertibkannya," tandas warga.
Terpisah, Bupati Sitaro Toni Supit langsung merespon keluhan warga tersebut. Kepada awak media, dirinya menegaskan akan segera menindaki permasalah tersebut.
Terpisah, Bupati Sitaro Toni Supit langsung merespon keluhan warga tersebut. Kepada awak media, dirinya menegaskan akan segera menindaki permasalah tersebut.
"Untuk
itu saya telah memangil Kepala Dinas terkait. Sebab wacana penertiban ini sudah
enam kali disampaikan. Namun hingga kini belum terealisasi," sesal Bupati
Senin, (26/5) siang tadi.
Ia menambahkan, telah mendesak dinas terkait untuk segera melakukan penertiban. Sebelumnya, pemerintah telah membuat regulasi RTRW yang menyinggung tentang peraturan pemeliharaan ternak.
Ia menambahkan, telah mendesak dinas terkait untuk segera melakukan penertiban. Sebelumnya, pemerintah telah membuat regulasi RTRW yang menyinggung tentang peraturan pemeliharaan ternak.
"Sudah
ada Perda tentang itu, namun masih menunggu disahkan oleh legislatif. Nantinya
juga akan dibuat peraturan Bupati, terkait penertiban ternak," Tutup
Bupati. (rags)
0 komentar:
Post a Comment