Suarasitaronews.com - MAKASSAR - Selain bank umum konvensional dan bank syariah, Bank Pembangunan Daerah (BPD) juga getol menggaet nasabah kaya atau prioritas untuk menghimpun dana pihak ketiga (DPK).
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) Bank Sulselbar, Ellong
Tjandra, Jumat (9/5), mengatakan, pihaknya berusaha menggaet nasabah
besar selain kas pemerintah daerah (pemda) selama ini. "Kami belum
memiliki bagian atau divisi khusus melayani nasabah prioritas. Tetapi
jika ada nasabah yang berminat menyimpan dananya dalam porsi banyak
dipastikan terlayani dengan baik,” katanya.
Ellong menjelaskan pihaknya memiliki beberapa kelas dengan kategori
nasabah simpanan besar. “Kami juga memberi benefit khusus bagi nasabah
prioritas seperti pelayanan, kemudahan, dan tentunya keamanan,” jelas
Ketua Harian Forki Sulsel ini.
Pimpinan Cabang BJB Makassar, Iwan Gartiwa Dewantara, mengatakan, pihaknya memiliki produk prioritas BJB
Pricious dengan tabungan Tandamata. Nasabah memiliki simpanan mulai
Rp500 juta. Produk ini menawarkan keuntungan dan fasilitas bagi nasabah
mulai akses lounge bandara, fasilitas check-in pribadi, menabung tanpa
antri, jemput nasabah, hingga tawaran bunga menggiurkan.
Menurutnya, sejauh ini, produk masih terkonsentrasi di Jakarta dan
beberapa cabang. Dengan konstribusi jumlah nasabah maupun simpanan yang
belum terlalu besar. Tahun ini, BJBMakassar akan mengembangkan produk ini dan menawarkannya ke nasabah potensial.
“Tahun ini kita berharap bisa meningkatkan jumlahnya secara
kuantitas. Pertumbuhan ekonomi Sulsel saat ini cukup baik sehingga
diharapkan pasar untuk program priority juga bisa diambil dan
dikembangkan,” katanya.
Ellong menambahkan produk prioritas bukanlah jualan produk utama
perbankan meski sangat potensial menjadi pendongkrak bisnis. Hal ini
karena produk ini hanya membidik segmen tertentu saja.
Bank Sulselbar, katanya, pada dasarnya tidak menghadirkan produk
tertentu. Semua kategori sama untuk jenis tabungan. “Kami baru melayani
jika memang ada yang berminat. Tapi pada dasarnya priority bukanlah
produk utama untuk BPD,” jelasnya. (tribunnews.com/mira)
0 komentar:
Post a Comment