 |
| TPA Tagulandang (foto dok.SSN) |
Suarasitaronews.com-Tagulandang : Berbeda dengan lokasi TPA di Siau yang sudah di gunakan, di Tagulandang justru bakal menuai polemik.
Sebut saja lahan TPA Tagulandang telah membuat Noprian Sasombo wrga Tagulandang yang memilki lahan di lokasi TPA merasa dirugikan oleh pihak pemerintah desa dan kecamatan.
"Ada tanah saya sebagian masuk pada lahan yang di jual seseorang untuk dijadikan lahan TPA. yang seharusnya dalam mengukur tanah saya diundang tapi ternyata saya tidak di undang untuk melakukan pengukuran," ungkap Sasombo kepada suarasitaronews Kamis (17/3) siang tadi.
Ia juga menyesalkan jawaban dari pemerintah kampung dan kecamatan saat ia melaporkan hal tersebut yang bersikap tidak pro rakyat dan menyudutkan laporannya serta permohonan pengukuran ulang yang ia ajukan itu.
"surat saya tahun 1971 dan masih menggunakan meterai 25 perak, namun oleh mereka dibilang surat saya tidak kuat,"sebut Sasombo.
Meski begitu Sasombo berharap, bupati kepulauan Sitaro melalui Dinas terkait untuk dapat membantu dan melakukan peninjauan kembali terhadap ukuran tanah lahan TPA.
"Saya berharap pemerintah daerah dapat membantu saya agar dapat dilakukan pengukuran kembali oleh pihak pemerintah kampung dan kecamatan." pintahnya. (Erga)
0 komentar:
Post a Comment