Bupati Sitaro saat menerima Sertifikat pala Siau (foto Humas) |
Sertifikat Pala Siau Yang baru di terima oleh Bupati Sitaro saat di perlihatkan oleh sekda sitaro DR Adry Manengkey, M.Si (foto SSN) |
"Sambil membuka diri dengan masuknya budaya luar dengan tetap bersikap adaptif melalui proses filterisasi budaya." ucap Bupati.
Bupati juga mengungkapkan sejumlah permasalahan yang terjadi dan diperhadapkan kepada pemerintah daerah selama tahun 2015 lalu, dapat terselesaikan dengan dibantu respon dari berbagai kalangan, termasuk dari provinsi yang ikut membantu penyelesaian masalah - masalah yang terjadi..
"Perlu dilaporkan, bahwa pada tahun 2015, Kabupaten Sitaro ditimpah 2 kali bencana erupsi gunung berapi, tepatnya pada tanggal 20 Januari dan 7 mei 2015 walau pun tidak menyebabkan korban jiwa namun mengakibatkan 389 jiwa di sekitar Kali Keting, 388 jiwa di Kelurahan Bebali harus mengungsi dan Puji Tuhan, masyarakat telah kembali kerumah, seiring dengan menurunnya aktifitas gunung api. Sementara 15 kepala keluarga lainnya harus kehilangan rumah dan lahan perkebunan. Di tahun 2015 kemarau panjang yang terjadi berdampak pada anjloknya harga komoditi pala, cengkih dan kopra, kemarau kali ini mengeringkan dan membakar tanaman pala dan cengki warga. Berkat kasih, penyertaan dan pertolongan Tuhan semata masyarakat Kabupaten Sitaro mampu melewati kondisi berat tersebut." ungkapnya.
Sementara pemerintah dan masyarakat Sitaro dalam perayaan pesta adat Tulude berbangga dengan tersertifikasinya komoditi andalan Kabupaten Sitaro yakni Pala yang telah mendapatkan Pengakuan Internasional yang diserahkan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda, Drs. John H. Palandung.
"Dengan telah disertifikasinya produk Pala ini, kedepan selain mampu melindungi harga komoditi pala, juga untuk meningkatkan kesejahteraan para petani." tuturnya.
(Erga)
(Erga)
0 komentar:
Post a Comment