 |
| Antrian BBM di APMS |
Suarasitaronews.com-Ulu Siau : Personil Organda Sitaro Joni Manope kepada media ini mengatakan, Tim pengawasan Bahan Bakar Minyak (BBM) sebaiknya di bubarkan.
Alasanya, tersebut menurut Manope, tim tersebut tidak bekerja dengan maksimal sehingga masih terjadi kelangkaan minya di Sitaro akibat permainan oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Bubarkan itu tim pengawas BBM. itu tak berguna, kemarin saya mendapati ada kertas DO BBM yang di jual dengan harga dua belas ribu rupiah," ungkap Manope saat bersua di APMS Kamis (3/9).
Meski demikian, Kepala dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sitaro Efendi Maluengseng yang tergabung dalam tim pengendalian BBM saat di konfirmasi media ini mengatakan, pihaknya sampai saat ini terus melakukan pengawasan BBM namun tidak bisa mengambil tindakan di lapangan.
"Pengawasan tetap kami jalankan, mulai dari masuknya kapal, hingga penyaluran ke masyarakat. dan kami juga telah bekerja sama dengan pihak kepolisian, dan TNI untuk melakukan pengawasan tersebut. namun selama ini kami memang banyak informasi berkembang di masyarakat tetapi belum dapat menangkap pelakunya sebab yang berwenang dalam hal penindakan itu sudh pihak penegk hukum berdasarkan aturanya," ungkap Maluengseng.
Dikatakanya pula, soal harga penjualan BBM itu sudah berdasakan HET dan terkait dengan harga, pemerintah tidak bisa melakukan intervensi sesuai aturan yang mengatur tentang Migas.
"Harga itu sudah ada HETnya kalau ada petugas APMS yang menjual dengan harga Rp12 ribu seperti yang dikatakan tadi, mohon laporkan ke kami sebagai tim sebab selama ini, penjualan itu mengikuti HT yang telah ada," jelas Maluengseng. (Erga)
