Crane Timpah Masjidil Haram (Foto News) |
Dokter di Balai Pelayanan Haji Indonesia (BPHI) pun menjelaskan tentang penyebab kematian
Dua orang jemaah haji Indonesia dalam tragedi crane di Masjidil Haram Makkah.
Suasana jamaah usai tragedi (foto News) |
"Yang wafat semua karena cedera kepala," tutur dokter Yanuar di BPHI, Makkah
Melihat tragei tersebut Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyerukan agar masyarakah berdoa bersama terhadap 87 orang tewas termasuk 2 jamaah WNI dan 201 lainnya terluka akibat crane jatuh di Masjidil Haram.
"Kita doakan semoga yang cedera dapat cepat pulih kembali," ujar Sekjen MUI Anwar Abbas, dalam pernyataan tertulis, dikutip dari detik.
Berikut ini kronologi kejadian jatuhnya crane itu Seperti dilansir detik, Sabtu (12/9):
-Pukul 17.00
Langit gelap menaungi wilayah Makkah. Angin mulai berhembus kencang. Hampir setiap sore selama 5 hari belakangan ini cuaca Makkah di sore hari bisa berubah mendadak dari panas ke hujan.
-Pukul 17.10
Angin mendadak berhembus kencang. Pintu-pintu bangunan berderak, sampah-sampah beterbangan. Hujan mulai turun meningkahi angin kencang.
-Pukul 17.15
Hujan angin disertai angin kencang melanda Makkah. Menyebabkan banyak pohon-pohon tumbang, tercerabut dari akarnya. Air hujan menggenangi jalan-jalan yang letaknya lebih rendah
-Pukul 17.18
Di atas kap mobil yang sedang parkir terdengar bunyi hantaman benda-benda kecil. Setelah disimak, ternyata benda itu adalah es yang turun besert hujan. Tapi hujan es tidak berlangsung lama.
-Pukul 17.30
Kabar sebuah crane jatuh dan menimpa para jemaah haji beredar. Setelah dikonfirmasi 2 jemaah haji Indonesia turut menjadi korban jiwa karena kejadian ini.
-Pukul 17.45
Hujan angin disertai angin kencang mereda. Proses evakuasi dilakukan. Para korban tragedi crane dievakuasi ke RS terdekat di Jiyad untuk mendapatkan pertolongan pertama. Setelah itu mereka dirujuk ke RS lainnya.(detik/Erga)