Suarasitaronews.com- SIAU : Pemadaman listrik terus saja terjadi di wilayah Siau Kabupaten Sitaro. Dalam satu hari saja, listrik padam bahkan sekira lima hingga enam kali. Keluhan masyarakat pun seakan hanya di anggap angin lalu oleh pihak penyedia ketenagalistrikan di wilayah tersebut.
Alasan klasik seperti ganguan jaringan yang diakibatkan gesekan pohon hingga hewan terus dipertahankan. “Listrik padam sering kali disebabkan oleh Gangguan jaringan akibat gesekan pohon pada kabel listrik, ini menjadi kendala utama.”ujar Robby Mandagi ST Manajer PLN Rayon Siau kepada awak media beberapa waktu lalu.
Warga pun mempertanyakan alasan klasik tersebut. Menurut mereka, alasan seperti ini menjadi tanda PLN Siau terkesan tutup mata, tanpa mau mencari pemecahan mengatasi permasalahan.
“Ketika pihak PLN meminta partisipasi warga merelakan tanaman mereka di pangkas karena sering menjadi sumber gangguan kami dengan sukarela mengiyakan. Jika di hitung, sudah berapa banyak tanaman yang dipangkas, bahkan tidak jarang tanaman tersebut adalah pohon pala, cengkih dan kelapa yang merupakan sumber penghasilan,”tukas Nartje Jacobs warga Ondong prihatin.
Charvo salah seorang warga lainnya menambahkan, dengan penjelasan pihak PLN terkait penyebab gangguan listrik sering dikarenakan gesekan pohon mengindikasikan PLN sudah tahu pangkal masalah dan sudah mencari solusi dalam bentuk pemangkasan pohon yang dianggap menjadi titik permasalahan. Namun pada kenyataannya, pemadaman masih sering terjadi. “Artinya ini ada permasalahan lain yang seharusnya dicarikan solusi oleh PLN, karena masyarakat yang sering menjadi korban. PLN sering tidak berkompromi menyangkut hak mereka, tetapi ketika menyangkut hak masyarakat terkait pelayanan prima dalam bentuk ketersediaan listrik secara terus menerus pihak PLN sering mencari alasan,”sesalnya.
Mirisnya lagi, Pemadaman listrik itu tepat pada saat bulan suci Ramadhan. Buka puasa, sholat tarawih bahkan sahur.
“Yang pasti dampak listrik padam, sumpah serapah masyarakat memuncak kepada perusahaan setrum milik negara ini. Betapa tidak, saat berbuka puasa atau aktivitas keagamaan lain tiba-tiba saja listrik padam." ujar Hemeto warga Ulu Siau.
Apalagi menurutnya, prosesi ramadhan cuma datang sekali dalam setahun. Kekhusukan ramadhan pun warga merasa mulai dicederai.
“Pemadaman bergilir sebenarnya sudah keterlaluan. Masalahnya pihak PT PLN saat mematikan listrik tanpa melakukan antisipasi sebelumnya dan mematikan lampu secara mendadak. Banyak pihak menilai, kinerja pihak PT PLN sudah sungguh-sungguh keterlaluan tanpa memikirkan waktunya umat Muslim melaksanakan ibadah,”tegas Hemeto dengan nada yang kesal (rags)
