Suarasitaronews.com-SIAU : Sudah beberapa bulan berlalu sejak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulut mengumumkan penyidikan kasus dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) TA 2012 pada Dinas Pendidikan Sitaro yang telah menyeret dua orang penjabat sebagai tersangka. Sayangnya, semakin lama penyidikan berjalan, semakin kasus ini tak terdengar gaungnya. Tak heran jika berlarutnya penanganan kasus tersebut membuat banyak pihak mulai mempertanyakan kinerja Kejati dalam menangani perkara-perkara korupsi.
Ketua Sitaro Corruption Watch (SCW) Victor R Salindeho mengatakan jika penanganan satu perkara dalam penyidikannya mulai tak jelas, apalagi kasusnya korupsi, memang patut dipertanyakan.
Apalagi telah ada tersangkanya. Sebab ketika dalam satu kasus telah ada tersangka sejatinya ada kelanjutan hasil penyidikannya. Karena itu Kejati harus transparan dan menjelaskan ke publik terkait kasus yang ditangani.
"Harus dijelaskan sampai dimana penanganan kasusnya, jika tidak ya pasti ada 'permainan''" kata Salindeho
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan, Kabupaten Sitaro, Robert Kahiking ketika ditanya soal itu tak memberi banyak komentar, dia mengatakan, pihaknya menyerahkan kasus yang menjerat penjabat pada dinas pendidikan secara penuh kepada pihak kejati. "Kasus ini kan masih ditangani kejati, jadi kita serahkan semua pada instituti tersebut,"pungkasnya saat dihubungi awak media. Selasa (16/06)
Kendati begitu. Ketika ditanya soal pemanggilan kejati terhadap DK (tersangka.red) Kahiking mengakui tidak tahu menahu soal itu, sebab, dirinya kini sedang melaksanakan PIM II di Makassar "Kalau untuk pemanggilan saya tidak tahu ya, sebab, sekarang ini kita di Makassar, mungkin kalau udah ada pemanggilan pasti ada surat yang diterima oleh dinas,"aku Kahiking.
Secara terpisah. Kasi Penkum dan Humas Kejati Sulut, Arif Kanahau, ketika dikonfirmasi melalui selulernya dinomor 08133906xxxx sedang berada diluar jangkaun. (rags)
0 komentar:
Post a Comment