Ilustrasi |
Suarasitaronews.com-Manado : Bank Indonesia memperkirakan perekonomian Sulawesi Utara pada reiwulan II 2015 tumbuh pada kisatan 6,27-6,f7 persen (yoy). Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I 2015.
"Sumber pertumbuhan diperkirakan masih berasal dari sektor utama perekonomian Sulut, yaitu pertanian, perdagangan dan konstruksi," ujar Kepela Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Luctor Tapiheru, dikutip dari Tribun manadi.co.id Senin (1/6) pagi tadi.
Selain itu, ada beberapa sektor lainnya yang memiliki potensi peningkatan pertumbuhan di triwulan mendayang seperti sektor akomodasi dan transportasi. Disisi lain, secara penguunaan, sumber pertumbuhan masih akan berasal dari kegiatan konsumsi dan investasi.
Hal tersebut sejalan dengan perkembangan pada sektor perdagangan dan konstruksi. Dangkan kegiatan ekspor-impor diperkirakan akan mengalami perbaikan kendati pada level terbatas. Dengan memperhatikan perkembangan terkini, perekonomian Sulut pada 2015 diperkirakan berada pada level 6,34-6,74 persen (yoy), atau cenderung lebih optimis dibandingkan proyeksi sebelumnya.
Sebelumnya perkembangan perekonomian Sulut di awal 2015 menunjukan pertumbuhan yang cukup baik. Berkebalikan arah dengan perekonomian nasional yang cenderung melambat. "Perekonomian Sulut tercatat mengalami akselerasi pertumbuhan dibandingkan trieulan sebelumnya kendati tercatat lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," ungkapnya.
Perekonomian sulut pada triwulan laporan tercatat tumbuh sebesar 6,42 persen (yoy), atau mengalami peningkatan dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 6,12 persen (yoy).
Namun tingkat pertumbuhan tersebut relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya dimana perekonomain Sulut mampu tumbuh 6,72 persen (yoy). Secara sektoral, faktor utama yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Sulut di awal 2015 muncul dari sektor primer, yaitu sektor pertanian dan pertambangan serta akselerasi yang terjadi pada sektor konstruksi.
Berdasarkan sumbangannya, sektor pertanian menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Sulut, didukung pertumbuan signifikan pada sub sektor tanaman holtikultura dan ramanan perkebunan. Sedangkan sektor pertambang didorong pembukaan site baru pertambang emas yang mulai berproduksi maksimal di 2015. (erga/TMCI)
"Sumber pertumbuhan diperkirakan masih berasal dari sektor utama perekonomian Sulut, yaitu pertanian, perdagangan dan konstruksi," ujar Kepela Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Luctor Tapiheru, dikutip dari Tribun manadi.co.id Senin (1/6) pagi tadi.
Selain itu, ada beberapa sektor lainnya yang memiliki potensi peningkatan pertumbuhan di triwulan mendayang seperti sektor akomodasi dan transportasi. Disisi lain, secara penguunaan, sumber pertumbuhan masih akan berasal dari kegiatan konsumsi dan investasi.
Hal tersebut sejalan dengan perkembangan pada sektor perdagangan dan konstruksi. Dangkan kegiatan ekspor-impor diperkirakan akan mengalami perbaikan kendati pada level terbatas. Dengan memperhatikan perkembangan terkini, perekonomian Sulut pada 2015 diperkirakan berada pada level 6,34-6,74 persen (yoy), atau cenderung lebih optimis dibandingkan proyeksi sebelumnya.
Sebelumnya perkembangan perekonomian Sulut di awal 2015 menunjukan pertumbuhan yang cukup baik. Berkebalikan arah dengan perekonomian nasional yang cenderung melambat. "Perekonomian Sulut tercatat mengalami akselerasi pertumbuhan dibandingkan trieulan sebelumnya kendati tercatat lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," ungkapnya.
Perekonomian sulut pada triwulan laporan tercatat tumbuh sebesar 6,42 persen (yoy), atau mengalami peningkatan dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 6,12 persen (yoy).
Namun tingkat pertumbuhan tersebut relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya dimana perekonomain Sulut mampu tumbuh 6,72 persen (yoy). Secara sektoral, faktor utama yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Sulut di awal 2015 muncul dari sektor primer, yaitu sektor pertanian dan pertambangan serta akselerasi yang terjadi pada sektor konstruksi.
Berdasarkan sumbangannya, sektor pertanian menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Sulut, didukung pertumbuan signifikan pada sub sektor tanaman holtikultura dan ramanan perkebunan. Sedangkan sektor pertambang didorong pembukaan site baru pertambang emas yang mulai berproduksi maksimal di 2015. (erga/TMCI)
0 komentar:
Post a Comment