Baca: Filipi 4:10-20 "Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan." Filipi 4:11
Salah satu faktor yang menjadi penyebab ketidakbahagiaan seseorang di
zaman sekarang ini adalah perasaan kurang, tidak cukup atau tidak puas.
Tak bisa dipungkiri bahwa semua orang menginginkan segala kebutuhannya
tercukupi. Tapi apakah dengan tercukupinya segala kebutuhan secara
otomatis akan membuat seseorang menemukan kebahagiaan? Contoh: kasus
kawin-cerai yang dialami para selebriti, padahal dilihat secara materi
hidup mereka serba berkecukupan, tapi mengapa mereka masih saja bercerai
dan merasakan ketidakbahagiaan dalam hidupnya? Ternyata materi yang
berlimpah tidak menjamin kebahagiaan seseorang. "Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai
kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia."
(Pengkotbah 5:9). Ketidakpuasan yang tidak ada batasnya inilah yang
mengakibatkan seseorang tidak mengalami kebahagiaan dalam hidup ini.
Bagaimana supaya kita senantiasa memiliki rasa cukup? Hiduplah berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan. Kebutuhan
adalah segala hasrat yang timbul dalam diri manusia yang jika tidak
terpenuhi dapat mempengaruhi kelangsungan hidupnya; fungsi dasar atas
sesuatu yang secara esensial kita perlukan. Sedangkan keinginan
adalah segala hasrat yang timbul dalam diri manusia yang jika tidak
terpenuhi tidak akan mempengaruhi kelangsungan hidupnya. Tapi ada
banyak orang yang tidak bisa membedakannya sehingga dengan segala cara
mereka berusaha untuk memenuhi segala keinginannya, padahal apa yang
kita inginkan tidak selalu kita butuhkan. Perhatikan apa yang
disampaikan rasul Paulus, "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus."
(Filipi 4:19), artinya Tuhan berjanji akan memenuhi segala yang kita
perlukan atau butuhkan, bukan berjanji akan memenuhi segala keinginan
kita karena apa yang kita inginkan belum tentu merupakan kebutuhan kita.
Apakah keinginan tidak boleh dipenuhi? Boleh-boleh saja asalkan
semua kebutuhan utama kita telah mendapatkan perhatian dan pemenuhan,
sebab sampai kapan pun keinginan manusia tidak ada habisnya.
Karena itu "...cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu." Ibrani 13:5 (renungan harian air hidup.com)
0 komentar:
Post a Comment