Foto : PNS Sitaro (FN) ketika sedang berjual ikan di pasar Tagulandang |
Suarasitaronews.com-Tagulandang : Kendati sudah mempunyai penghasilan tetap
setiap bulannya, namun rupanya tidak membuat Pegawai Negeri Sipil
(PNS) Kabupaten Sitaro, berinisial FN merasa tidak cukup. Pasalnya, FN
kini telah beralih profesi sebagai penjual ikan di pasar tradisional
Tagulandang. Mirisnya lagi, sudah satu tahun ini ia tidak lagi bekerja
sebagai tenaga pendidik di Tagulandang.
"Di Tagulandang, PNS itu kini jadi perbincangan masyarakat.
Sebab, sudah setahun ini dia tidak lagi bekerja sebagai guru,
malah jualan ikan dipasar,"tutur Ivon Bawotong warga kelurahan Bahoi
Tagulandang mewakili sejumlah masyarakat ketika memberitahu kepada
wartawan melalui seluler. Kamis (28/05)
Dikatakannya, meski FN telah beralih profesi, namun
statusnya masih menyandang sebagai abdi negara, artinya FN masih
menerima gaji dari pemerintah yang notabenenya bersumber dari uang
rakyat. "Sesuai aturan PP 58 kan dia sudah bisa dipecat. Tapi kenapa
pemerintah tidak berani melakukan hal itu malahan diberi gaji setiap
bulannya,"tuturnya.
Sejumlah kalangan masyarakat menilai bahwa dibalik semua ini pasti terdapat seseorang yang melindungi FN.
"Saya mewakili masyarakat Tagulandang, mengadukan hal ini
kepada media agar pemerintah daerah bisa secepatnya memproses status FN.
Sebab, kami semua menduga, ada orang dibalik mengapa FN belum di
proses,"tegasnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sitaro melalui
sekretaris Hendrik Lalamentik ketika ditanya soal itu mengakui bahwa,
benar terdapat PNS yang sudah lama tidak masuk kantor dan memilih untuk
berjualan. "Sebenarnya ini sudah lama, dan prosesnya masih dalam
pengembangan. Lebih jelasnya coba langsung konfirmasi ke bagian
pengembangan jabatan. Kebetulan saya masih diluar daerah," ujarnya.
Sementara Kepala Bidang Pengembangan Jabatan, Penegakan
Disiplin dan Kesejahteraan Pegawai, Marlon Dalentang SSos ketika ditemui
sedang tidak berada diruang kerjanya. Bahkan sejumlah staf yang berada
dikantor ketika dimintai nomornya mengaku tidak memilikinya. "Waduh,
nomornya gak ada,"ujar staf berambut pendek itu yang berada di kantor
BKD (rags)
0 komentar:
Post a Comment