Suarasitaronews.com-Ulu Siau : Menyikapi penegakan hukum di Sulawesi utara terlebih khusus lagi laporan-laporan kasus dugaan korupsi yang belakangan ini seperti asap hilang tertiup dan seperti lilin meleleh di depan api, Sitaro Corruption Watch (SCW) mengirimkan surat Eksaminasi kasus dugaan korupsi ke Jaksa Agung Republik Indonesia.
Menurut ketua SCW Victor Salindeho, Eksaminasi tersebut di buat setelah mencermati kinerja Kejati Sulut yang akhir-akhir ini mulai lambat dan di sorot masyarakat.
"Iya, surat Eksaminasi harus di buat, agar penanganan kasus korupsi lebih di mantapkan lagi oleh Kejati," ungkap Salindeho, Rabu (20/5) pagi tadi.
Salindeho juga mengatakan dirinya sangat prihatin setelah mengikuti kasus korupsi DPRD Sitaro yang menjerat Panauhe Cs, seolah-olah di sembunyikan dan tidak di buka diruang publik perkembanganya.
"Kasus Panauhe Cs contohnya, sampai saat ini semakin tidak jelas kelanjutanya. Beberapa kali wacana Sidang beredar di masyarakat, namun sampai saat ini kita bisa lihat kan? belum juga kasus dugaan korupsi DAK (Dana Alokasi Khusus) yang Tsk-nya hingga kini masih berkeliaran." sorot Victor.
Hal ini, lanjut Salindeho, hanya merupakan sebagian dari kasus-kasus yang pernah di laporkan ke Kejati Sulut, dan masih banyak juga dari teman-teman LSM lainya yang juga kasus yang di laporkan ternyata itu mengendap.
Diketahui, masa penahanan terhadap Panauhe Cs hingga hari ini telah genap 168 hari di Kejati Sulut.
Sementara, pihak Kejati Sulut melalui Kasie Penkum Kejati Sulut Arif Kanahau SH saat di konfirmasi hal itu mengatakan pihaknya sedang dalam proses persiapan untuk menyidangkan kasus korupsi DPRD Sitaro di Pengadilan Negeri (PN) Manado, sementara DAK masih dalam proses di Kejati Sulut.
"Mudah-mudahan tidak ada halangan, hari ini akan di limpahkan ke Pengadilan," ungkap Kanahau. (Erga)
0 komentar:
Post a Comment