Ilustrasi |
Suarasitaronews.com-Ondong Siau : Pembangunan di Kabupaten Sitaro kini mulai terlihat kembali. Pemerintah memulai proses tender proyek di daerah, baik proyek visik maupun non visik seperti jasa konsultan di tahun 2015 yang berasal dari Rp 252 Miliar Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2015 untuk infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat.
Terpantau Suarasitaronews.com Rabu (15/4) siang tadi, sejumlah proyek telah selesai di tender dan telah memasuki tahap pengerjaan oleh sejumlah pemenang tender. Sementara sebagian proyek yang masih dalam proses lelang di LPSE Kabupaten Sitaro.
Masyarakat pun dihimbau untuk bisa mengikuti setiap perkembangan di daerah sebagai fungsi kontrol atau peran masyarakat dalam pembangunan daerah.
"Sudah barang tentu, sebagai lembaga masyarakat bersama dengan Masyarakat Sitaro khususnya, apa lagi kami sebagai lembaga yang anti korupsi, Sitaro Corruption Watch (SCW) terus melakukan pemantauan, pengawasan, setiap perkembangan yang terjadi di daerah jangan sampai ada penyimpangan," ujar Ketua SCW Victor Salindeho.
Hal tersebut di katakanya lagi, melihat dari banyaknya proyek terutama proyek visik yang ternyata terdapat berbagai macam penyimpangan dan mengakibatkan kerugian negara yang sudah di laporkan ke penegak hukum.
Di ketahui, dari hasil pemeriksaan BPK beberapa tahun lalu, ternyata di Sitaro terdapat sejumlah proyek fiktif seperti halnya proyek jaring apung dan benih ikan di dinas perikanan Sitaro pada masa kepemimpinan Kepala Dinas Dr. Medy Ompi.
Melihat hal tersebut, SCW mengisyaratkan seluruh lembaga independen yang ada di Sitaro untuk bersama membangun daerah dan memantau betul serta mengawal segala program dan kegiatan yang akan berlangsung di Sitaro.
"Memang selama ini, hanya beberapa lembaga independen saja yang melakukan fungsi kontrolnya dengan baik. baik itu dari LSM bahkan teman-teman media, dan kita mestinya mengedepankan apa yang sudah menjadi tugas kita sebagai fungsi kontrol untuk masa depan daerah kita," tukas Salindeho.
(Erga)
Terpantau Suarasitaronews.com Rabu (15/4) siang tadi, sejumlah proyek telah selesai di tender dan telah memasuki tahap pengerjaan oleh sejumlah pemenang tender. Sementara sebagian proyek yang masih dalam proses lelang di LPSE Kabupaten Sitaro.
Masyarakat pun dihimbau untuk bisa mengikuti setiap perkembangan di daerah sebagai fungsi kontrol atau peran masyarakat dalam pembangunan daerah.
"Sudah barang tentu, sebagai lembaga masyarakat bersama dengan Masyarakat Sitaro khususnya, apa lagi kami sebagai lembaga yang anti korupsi, Sitaro Corruption Watch (SCW) terus melakukan pemantauan, pengawasan, setiap perkembangan yang terjadi di daerah jangan sampai ada penyimpangan," ujar Ketua SCW Victor Salindeho.
Hal tersebut di katakanya lagi, melihat dari banyaknya proyek terutama proyek visik yang ternyata terdapat berbagai macam penyimpangan dan mengakibatkan kerugian negara yang sudah di laporkan ke penegak hukum.
Di ketahui, dari hasil pemeriksaan BPK beberapa tahun lalu, ternyata di Sitaro terdapat sejumlah proyek fiktif seperti halnya proyek jaring apung dan benih ikan di dinas perikanan Sitaro pada masa kepemimpinan Kepala Dinas Dr. Medy Ompi.
Melihat hal tersebut, SCW mengisyaratkan seluruh lembaga independen yang ada di Sitaro untuk bersama membangun daerah dan memantau betul serta mengawal segala program dan kegiatan yang akan berlangsung di Sitaro.
"Memang selama ini, hanya beberapa lembaga independen saja yang melakukan fungsi kontrolnya dengan baik. baik itu dari LSM bahkan teman-teman media, dan kita mestinya mengedepankan apa yang sudah menjadi tugas kita sebagai fungsi kontrol untuk masa depan daerah kita," tukas Salindeho.
(Erga)
0 komentar:
Post a Comment