Foto ilustrasi |
Suarasitaronews.com-SIAU : Kasus pelecehan seksual (pencabulan) di Kabupaten Sitaro cenderung mengalami peningkatan dalam beberapa bulan terakhir. Pada bulan April 2015 saja, kasus pencabulan di Siau yang masuk dalam laporan Polsek Sitim dan Siau Barat tembus di angka 8 kasus, dimana, para korban pada umumnya anak usia di bawah umur atau wanita remaja.
"Dalam bulan April, kasus cabul yang masuk di polsek Sibar berjumlah 5 kasus. Dan didominasi oleh anak usia dibawah umur,"tutur Kapolsek Siau Barat Harris O Bingku belum lama ini.
Selain Polsek Sibar, Kapolsek Siau Timur melalui Kanit Reksrim Toni Sasehung kepada media ini juga mengungkapkan, sampai pada akhir bulan April, pihaknya telah menerima 3 laporan kasus cabul. “Ada 3 kasus cabul, dan salah satu perkaranya akan segera dilimpahkah ke kejaksaan untuk diproses sesuai dengan aturan yang berlaku,”tuturnya.
Menanggapi hal itu, sebagian tokoh masyarakat meyakini bahwa, apabila terdapat masyarakat yang bermukim di Pulau Siau melakukan hal-hal yang dilarang oleh adat istiadat Sitaro. Seperti melakukan hubungan seksual yang diluar batas norma-norma agama dan adat yang berlaku, maka Gunung Api Karangetang yang pernah di baptis dengan nama Yohanes itu, akan mengeluarkan tanda-tanda seperti letusan dan guguran lava.
“Ini bukti, dari perbuatan-perbuatan yang dilanggar oleh masyarakat. Jangan heran jika Gunung Api Karangetang kembali mengeluarkan guguran lava."tutur Yossy Abbast,warga Siau Barat.
rags
ragil@suarasitaronews.com
0 komentar:
Post a Comment