Suarasitaronews.com-SIAU : Bagaimana perasaan ibu/bapak/saudara merayakan hari raya gerejawi yang ketiga setelah Natal. Jumat Agung, yaitu Paskah? adakah sentuhan yang menggentarkan kalbu saudara sehingga merasa berbeda dengan peringatan lainnya? dari tahun ke tahun kita merayakan peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus yang terjadi pada tahun 33 Masehi. itu berarti sampai dengan tahun 2015 sudah 1982 kali umat Kristen disepanjang dan disegala tempat memperingati peristiwa yang sangat menentukan posisi beriman setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus.
Coba bayangkan, andaikata Kristus tidak bangkit, itu berarti percuma kita memiliki Alkitab karena isinya adalah tentang Tuhan yang mati. andaikata kristus tidak bangkit untuk kita berdoa, karena berdoa kepada Allah yang mati? andaikata Kristus tidak bangkit sia-sialah pemberian injil dan sia-sialah kepercayaan kita dan kita masih hidup dalam dosa. (band 1. Kor.15.14,17). Tetapi faktanya kristus bangkit.
Bagi Matius, peristiwa kebangkitan Yesus merupakan sentral berita injil. Kalau hanya soal punya nabi yang berkuasa guru yang berhikmat, tokoh yang berbudi luhur dan baik hati. bahkan bersedia mati, maka kekristenan kita tidak ada istimewanya. Dimana, keistimewaan iman kita? Jawabannya Paskah. justru Kristus bangkit dari antara orang mati itulah istimewanya Tuhan kita.
Oleh karena itu perhatikan perkataan Yesus, sebelum para murid itu pergi dia berkata : Dan ketahuilah Aku menyertaimu sampai kepada akhir zaman (mat.28.20) "Damai sejahtera kutinggalkan bagimu, damai sejahtera kuberikan kepadamu, janganlah gelisah dan getar hatimu bangunlah mari kita pergi dari sini ! (Yoh.14:27,31. ) Selamat Paskah
Sumber Gereja Gmist Ulu Siau
(rags@suarasitaronews.com)
0 komentar:
Post a Comment