Latest News

BANNER

BANNER
Tuesday, 14 April 2015

Ini Pandangan Akademisi Terhadap Kongres PDIP

Dirno Khago
Suarasitaronews.com-Manado : Kongres PDIP yang di gelar di bali telah memilih Megawati secara Aklamasi untuk kembali menjadi "Banteng terkuat"  dalam menjalankan kepemimpinan di tubuh partai tersebut. Berbagai pandangan yang berasal dari Akademisi dan masyarakat pun muncul.

Yuk!! kita simak tulisan dari Seorang Dosen Sospol Manado Sulawesi utara.

Puluhan tahun Megawati menakhodai Partai berlogo banteng, ia sendiri merasakan bagaimana getirnya demokrasi yang tak sejiwa dengan bangsa. Yaitu demokrasi yang berlandaskan pada permusyawaratan. 

PDI Perjuangan dalam sejarahnya, menjalankan mekanisme voting dari tingkatan struktur paling bawah (Anak Ranting dan Ranting) dalam setiap pengambilan keputusan.

Metode demokrasi ala barat itu dievaluasi. Hasilnya, PDI Perjuangan bertahun-tahun memelihara konflik struktural. Intensitas konflik internal bertumbuh dan menyebar ke seluruh tubuh partai. 

Sementara tujuan partai untuk merebut kekuasaan sulit digapai. Karena dalam mekanisme demokrasi yang demikian, kebersamaan sulit diwujudkan. Kepercayaan antar individu dan kelompok sulit dipelihara. Nilai-nilai dan norma-norma sering tidak dipatuhi. Tokoh sentral tidak berperan menjadi perekat. Singkatnya, modal sosial lemah.

Diperlukan perubahan anggaran dasar, untuk kembali selaras dengan jiwa demokrasi Indonesia. Yaitu jiwa Gotong Royong (kebersamaan) yang di dalamnya terdapat patron klien sebagai simbol perekat yang mampu memelihara kemapanan. Perubahan paradigma itu sudah saatnya diperlukan. Selagi kekuasaan sudah berhasil diraih. Itulah alat pemertahanan sistem agar PDI Perjuangan dapat mempertahankan kekuasaan.

Para kritikus banyak yang menilai, bahwa demokrasi di tubuh PDI Perjuangan sudah luntur. Tetapi sesungguhnya, mereka lupa satu hal ini. 

(Penulis Dirno Khago)
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Item Reviewed: Ini Pandangan Akademisi Terhadap Kongres PDIP Rating: 5 Reviewed By: Unknown