 |
| Jokowi-JK di Rakernas Nasdem (foto merdeka) |
Suarasitaronews.com-Jakarta : Kisru yang terjadi di perpolitikan di Indonesia yang di alami PPP dan Golkar saat ini ternyata menuai persepsi-persepsi yang mengagetkan publik dari para politikus terutama ketua DPP Gerindra Arif Puyuono, dengan tak tanggung-tanggung menuding pemerintah sebagai penyebabnya dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai aktor dari kekisruhan yang terjadi.
"Hari ini sebagian parpol menganut liberalisasi parpol dengan ideologi mirip-mirip kapitalisme dalam merampok keuangan dan kekayaan negara. Tapi prahara ini diciptakan bukan oleh parpol, tapi pemerintahan sendiri. Tapi saya cenderung menyatakan bahwa aktor di balik semua ini bukan ke Jokowi, tapi ke Jusuf Kalla. Hal ini bisa dilihat saat JK bersama SBY, yang saat itu juga terlihat memainkan kapasitas dan perannya di internal Golkar," Ujar Arif.
Arif pun memperingatkan para relawan Jokowi untuk mengawasi segala potensi dinamika dan manuver yang terjadi di sekitar presiden Jokowi.
Saya yakin ini bukan ide Jokowi. Karena, Jokowi enggak mungkin berpikir seperti itu. Dia kan bisnisman aslinya, semua masalah Indonesia bagi dia kan cukup ditangani dengan 'Aku Rapopo' seperti biasanya," kata Arif seperti di lansir merdeka.com, Rabu (18/3) kemarin.
Arif menduga, dalam kekacauan yang terjadi saat ini, adalah bagian dari skenario untuk melengserkan Presiden Jokowi sehingga akan membentuk pasangan presiden dan wakil presiden yang baru yakni JK akan naik pada posisi presiden yang akan di dampingi Puan Maharani sebagai wapresnya.
"Maka saya sarankan, berhati-hatilah bagi Jokowi dan para relawannya, karena ada konstelasi yang diduga akan menjatuhkannya. Sehingga nanti settingannya bisa saja Jokowi dijatuhkan, JK naik dan Puan yang jadi wakilnya. Hal itu mungkin saja terjadi, karena peran PDIP yang saat ini sangat-sangat dominan di pemerintahan," pungkasnya.(merdeka/erga)
"Hari ini sebagian parpol menganut liberalisasi parpol dengan ideologi mirip-mirip kapitalisme dalam merampok keuangan dan kekayaan negara. Tapi prahara ini diciptakan bukan oleh parpol, tapi pemerintahan sendiri. Tapi saya cenderung menyatakan bahwa aktor di balik semua ini bukan ke Jokowi, tapi ke Jusuf Kalla. Hal ini bisa dilihat saat JK bersama SBY, yang saat itu juga terlihat memainkan kapasitas dan perannya di internal Golkar," Ujar Arif.
Arif pun memperingatkan para relawan Jokowi untuk mengawasi segala potensi dinamika dan manuver yang terjadi di sekitar presiden Jokowi.
Saya yakin ini bukan ide Jokowi. Karena, Jokowi enggak mungkin berpikir seperti itu. Dia kan bisnisman aslinya, semua masalah Indonesia bagi dia kan cukup ditangani dengan 'Aku Rapopo' seperti biasanya," kata Arif seperti di lansir merdeka.com, Rabu (18/3) kemarin.
Arif menduga, dalam kekacauan yang terjadi saat ini, adalah bagian dari skenario untuk melengserkan Presiden Jokowi sehingga akan membentuk pasangan presiden dan wakil presiden yang baru yakni JK akan naik pada posisi presiden yang akan di dampingi Puan Maharani sebagai wapresnya.
"Maka saya sarankan, berhati-hatilah bagi Jokowi dan para relawannya, karena ada konstelasi yang diduga akan menjatuhkannya. Sehingga nanti settingannya bisa saja Jokowi dijatuhkan, JK naik dan Puan yang jadi wakilnya. Hal itu mungkin saja terjadi, karena peran PDIP yang saat ini sangat-sangat dominan di pemerintahan," pungkasnya.(merdeka/erga)
0 komentar:
Post a Comment