 |
| Ketua SCW Victor Salindeho (foto SSN) |
Suarasitaronews.com-Ulu Siau : Laporan Sitaro Corruption Watch (SCW) Sitaro terkait dengan temuan dugaan penyimpangan bahkan dugaan terjadinya kerugian negara pada sejumlah pengerjaan proyek di Sitaro, nampaknya mulai di seriusi Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Utara.
Hal ini terungkap dari Ketua SCW Sitaro Victor Salindeho, dimana dirinya telah menerima surat panggilan dari Kejati Sulut untuk dimintai keterangan terkait dengan laporan tersebut.
"Saya telah menerima surat panggilan dari Kejati Sulut, tapi saya sudah lupa nomornya sebab saat ini saya diwakili ketua tim investigasi, dan telah memenuhi panggilan tersebut untuk memberikan keterangan terhadap laporan SCW itu," ungkap Salindeho Rabu (11/3) siang tadi.
Laporan SCW terhadap Proyek Jembatan Mini, Jembatan Hiung, Tambatan Perahu Kawahang, Pagar Museum Sitaro, serta penyalahgunaan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) di Dinas Dikpora, itu disinyalir akan tertunda-tunda.
Mengapa tidak, hal tersesbut tergambar dari panggilan Kejati kepada Ketua SCW yang selanjutnya di wakili oleh ketua tim investigasi SCW Halasan Tampubolon yang ternyata tidak dimintai keterangan oleh pihak Kejati Sulut.
"Saya sudah dari sana, tapi tidak dimintai keterangan. Dan saya juga tidak enak mau berikan keterangan ketika tidak diminta oleh Kejati," ujar Tampubolon saat dihubungi media ini via telefon.
Meski begitu, jelas surat dari Kejati Sulut telah memanggil pihak SCW untuk dimintai keterangan terkait laporan itu, meski surat tersebut di tujukan kepada Ketua SCW Sitaro Victor Salindeho.
Namun sayangnya ketua tim penyidik kejati terkait kasus tersebut belum bisa di hubungi media ini, namun menurut Tampubolon saat ini pihak Kejati Sulut masih terlihat sangat sibuk.
(erga@suarasitaronews.com)
(erga@suarasitaronews.com)
0 komentar:
Post a Comment