 |
| Ilustrasi SSN |
Suarasitaronews.com-Ulu Siau : Terkait dengan adanya kenaikan Bahan Bakar Minya (BBM) Subsudi hingga mencapai Rp 2.000,- yang diikuti oleh aksi mogok nasional dari Organisasi Angkutan Darat (Organda) di seluruh daerah di Indonesia sebagai bentuk protes terhadap pemerintah untuk tarif angkutan umum, Organda Sitaro juga ikut menyuarakan Aksi Mogok di kabupaten Sitaro.
"Saya sebenarnya telah menyerukan aksi mogok untuk kendaraan angkutan di Sitaro seperti yang telah diperintahkan oleh Organda Pusat, namun untuk aksi tersebut bagi kendaraan yang ingin mogok, mogok saja, tetapi ada satu atau dua yang tidak ingin menjalankanya tidak dipaksa," ujar Julian Papona Ketua Organda Sitaro, Rabu (19/11) baru-baru ini.
Selain hubungannya dengan pemerintah daerah sangat baik, lanjut Papona, dirinya juga merasa prihatin dengan para Sopir angkutan umum yang penghasilanya tidak tetap, sehingga berharap pemerintah sesegera mungkin memperhatikan harga tarif kendaraan angkutan umum di Sitaro.
"Kalau dilihat tarif yang ada sekarang ini tidak sesuai sehingga perlu insentif untuk kendaraan angkutan umum," ungkap Papona
Organda sitaro pun, tetap bersikap untuk menolak kenaikan BBM yang menurutnya Subsidi tersebut berlaku bagi kendaraan angkutan umum.
Tak hanya itu, ketua Organda Sitaro tersebut, juga akan menggelar pertemuan dengan seluruh stakeholder yang ada si Sitaro untuk membicarakan seputar kenaikan BBM terutama memperketat pengawasan BBM di APMS Siau.
"Sebagai langkah untuk mengawasi penyaluran BBM, kami akan segera menggelar pertemuan supaya meski BBM sudah naik, penyaluranya ke angkutan umum itu bejalan dengan baik, dan intinya kami meminta agar secepatnya ada penyesuaian tarif angkutan," Imbuhnya.
Sementara itu seorang sopir angkutan umum Heri Elias saat di jumpai media ini mengaku dirinya untuk sementara tidak menjalani aktifitas sebab menunggu tarif resmi dari pemerintah.(erga)
0 komentar:
Post a Comment