 |
| Sprindik Palsu |
Suarasitaronews.com-Jakarta : Baru menjabat sebagai ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Setya Novanto langsung diprofokasi oleh isu yang tidak enak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, dengan menyebarkan Surat perintah penyidikan (Sprindik) palsu terkait status Novanto dengan dana PON riau.
Tak diketahui penyebaran Sprindik palsu tersebut, yang pasti KPK telah membantah keras keberadaan sprindik yang dianggap tidak sesuai itu.
"Itu hoax, formatnya saja salah," jelas juru bicara KPK Johan Budi saat dikonfirmasi, Selasa (7/10) .seperti di lansir detik.com
Dijelaskanya pula, Tanda tangan wakil ketua KPK Bambang widjojanto pada Sprindik palsu itu tidak sesuai serta format dan kop Sprindik palsu yang disebarkan tersebut juga tidak sesuai dengan yang selama ini biasa digunakan KPK.
"Nama BW dan tanda tangan juga nggak sama," terang Johan.
Terdapat 3 nama penyidik juga ikut tercantum dalam Surat Sprindik palsu yang beredar itu yakni, Bambang Sukoco, Heri Muryanto, dan Salmah juga surat sprindik palsu itu disebutkan kalau Setya dijerat dengan pidana pasal 12 tentang UU Pemberantasan korupsi karena menerima hadiah.
Adapun Sprindik hoax itu ditandatangani pada 25 September oleh Bambang Widjojanto. Namun seperti disebutkan Johan tadi Sprindik itu hoax. Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan dari Setya Novanto soal Sprindik hoax ini. (erga)
Tak diketahui penyebaran Sprindik palsu tersebut, yang pasti KPK telah membantah keras keberadaan sprindik yang dianggap tidak sesuai itu.
"Itu hoax, formatnya saja salah," jelas juru bicara KPK Johan Budi saat dikonfirmasi, Selasa (7/10) .seperti di lansir detik.com
Dijelaskanya pula, Tanda tangan wakil ketua KPK Bambang widjojanto pada Sprindik palsu itu tidak sesuai serta format dan kop Sprindik palsu yang disebarkan tersebut juga tidak sesuai dengan yang selama ini biasa digunakan KPK.
"Nama BW dan tanda tangan juga nggak sama," terang Johan.
Terdapat 3 nama penyidik juga ikut tercantum dalam Surat Sprindik palsu yang beredar itu yakni, Bambang Sukoco, Heri Muryanto, dan Salmah juga surat sprindik palsu itu disebutkan kalau Setya dijerat dengan pidana pasal 12 tentang UU Pemberantasan korupsi karena menerima hadiah.
Adapun Sprindik hoax itu ditandatangani pada 25 September oleh Bambang Widjojanto. Namun seperti disebutkan Johan tadi Sprindik itu hoax. Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan dari Setya Novanto soal Sprindik hoax ini. (erga)
0 komentar:
Post a Comment