Ustad Efendi Yusuf saat memberikan ceramahnya dalam sholat idul Adha di Masjid Al-JIhad Ulu Siau |
Suarasitaronews.com-SIAU : Pelaksanaan Shalat Idul Adha bagi masyarakat muslim di bumi karangetang dipusatkan di Masjid Al-Jihad Ulu Siau, Minggu (05/10). Shalat yang berlangsung pukul 07.45 Wita tersebut, berlangsung dengan aman dan lancar. Adapun yang bertindak sebagai Khotib dalam Sholat tersebut yakni Ustad Efendi Yusuf. Sedangkan yang bertindak sebagai imam yakni Ustad Hasan Djadinira.
Didalam Khutbahnya Efendi menyampaikan bahwa semangat berkurban hendaknya dijadikan landasan bagi manusia untuk selalu mengasah kepekaan dan kepedulian sosial setiap saat dan setiap waktu, "Idul Adha harus menjadikan kita semua untuk bisa berbagi dengan sesama, bukan hanya saat idul Adha saja, namun setiap waktu,” katanya
Selain itu, Efendi juga menjelaskan Idul adha dikenal dengan sebutan “Hari Raya Haji”, dimana kaum muslimin sedang menunaikan haji yang utama, yaitu wukuf di Arafah. Mereka semua memakai pakaian serba putih dan tidak berjahit, yang di sebut pakaian ihram, melambangkan persamaan akidah dan pandangan hidup, mempunyai tatanan nilai yaitu nilai persamaan dalam segala segi bidang kehidupan. Tidak dapat dibedakan antara mereka, semuanya merasa sederajat. Sama-sama mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Perkasa, sambil bersama-sama membaca kalimat talbiyah."jelasnya
Terpisah, Bupati Sitaro Toni Supit Melalui Asisten I yang juga hadir usai pelaksanaan sholat Idul Adha mengatakan, perayaan hari besar umat muslim tersebut harus ditopang umat non muslim. “Mari kita menjaga keamanan dan kelancaran perayaan Idul Fitri bersama. Termasuk mereka yang non muslim harus mendukung pula. Kita harus terus meningkatkan kerukunan beragama di Sitaro,” imbaunya
Tonsu Berharap, agar masyarakat muslim di Sitaro dapat menjadikan momentum idul kurban saat ini untuk terus mendorong atau memotivasi peningkatan kualitas iman dan bertaqwa kepada Allah SWT, disamping itu, dia juga mengajak seluruh masyarakat bumi karangetang untuk terus mengembangkan trilogi kerukunan umat beragama.(rags)
Didalam Khutbahnya Efendi menyampaikan bahwa semangat berkurban hendaknya dijadikan landasan bagi manusia untuk selalu mengasah kepekaan dan kepedulian sosial setiap saat dan setiap waktu, "Idul Adha harus menjadikan kita semua untuk bisa berbagi dengan sesama, bukan hanya saat idul Adha saja, namun setiap waktu,” katanya
Selain itu, Efendi juga menjelaskan Idul adha dikenal dengan sebutan “Hari Raya Haji”, dimana kaum muslimin sedang menunaikan haji yang utama, yaitu wukuf di Arafah. Mereka semua memakai pakaian serba putih dan tidak berjahit, yang di sebut pakaian ihram, melambangkan persamaan akidah dan pandangan hidup, mempunyai tatanan nilai yaitu nilai persamaan dalam segala segi bidang kehidupan. Tidak dapat dibedakan antara mereka, semuanya merasa sederajat. Sama-sama mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Perkasa, sambil bersama-sama membaca kalimat talbiyah."jelasnya
Terpisah, Bupati Sitaro Toni Supit Melalui Asisten I yang juga hadir usai pelaksanaan sholat Idul Adha mengatakan, perayaan hari besar umat muslim tersebut harus ditopang umat non muslim. “Mari kita menjaga keamanan dan kelancaran perayaan Idul Fitri bersama. Termasuk mereka yang non muslim harus mendukung pula. Kita harus terus meningkatkan kerukunan beragama di Sitaro,” imbaunya
Tonsu Berharap, agar masyarakat muslim di Sitaro dapat menjadikan momentum idul kurban saat ini untuk terus mendorong atau memotivasi peningkatan kualitas iman dan bertaqwa kepada Allah SWT, disamping itu, dia juga mengajak seluruh masyarakat bumi karangetang untuk terus mengembangkan trilogi kerukunan umat beragama.(rags)
Sejumlah jama'ah tampak khusu' mendengarkan ceramah dari Khotib |
Asisten 1 Drs. Replein Areros ketika membacakan sambutan Bupati Toni Supit |
0 komentar:
Post a Comment