|
Ilustrasi foto |
Suarasitaronews.com-Iptek : Sebuah
bintang yang paling berbahaya dari ledakan pijar matahari yakni DG Canum
Venaticorum atau DG CVn, telah ditemukan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat
(NASA), yang mencatat ada sekitar 10.000 kali ledakan yang lebih kuat dari yang
pernah ada.
NASA
merilis, puncak ledakan DG CVn itu mencapai suhu 360 juta derajat fahrenheit
atau setara dengan 200 juta celsius. Kekuatan tersebut mengalahkan pusat panas
yang terdapat di matahari, sekitar 12 kali lebih panas.
"Ini
peristiwa yang sangat kompleks. Kami dulu beripikir DG CVn ini tidak berlangsung
lama tapi ternyata kami mencatat setidaknya ada tujuh kali letusan kuat selama
sekitar dua minggu ini," kata Astrofisikawan Goddard Space Flight Center
NASA, mengutip Daily Mail, Kamis, 2 Oktober 2014.
Meskipun
kekuatan ledakannya lebih besar dari matahari, ukuran DG CVn ini malah lebih
kecil dari matahari, hanya sekitar sepertiganya.
NASA
mengaku kecolongan dengan keberadaan DG CVn ini. Mereka tak mengetahui secara
detail apa yang terkandung di dalamnya.
"Sistem
ini (DG CVn) kurang dipelajari karena tidak ada dalam daftar. Namun ternyata
bintang ini mampu menghasilkan ledakan pijar yang begitu besar,"
ungkap Rachel Osten seorang astronom
dari Space Telecope Science Institute.
Berdasarkan
data yang ada, sebagian besar bintang yang berada di tata surya ini berjarak
sekitar 100 tahun cahaya dari tata surya. Para astronom memperkirakan DG CVn
ini sudah berusia 30 juta tahun yang lalu, dimana umur tersebut sekitar kurang
0,7 persen dari usia tata surya.
NASA
sendiri belum memutuskan apakah akan menyelidiki bintang tersebut, dengan
meluncurkan instrumen lainnya seperti pesawat ulak alik, atau tidak.
NASA
mencatat, ledakan pijaran terbesar yang terjadi pada matahari itu terjadi pada
November 2003 yang dinilai sebagai X 45. Sedangkan, pada DG CVn, bila dilihat
dari jarak planet yang sama dengan bumi dan matahari, akan menjadi 10.000 lebih
besar, dengan kata lain sekitar X 100.000. (erga)
0 komentar:
Post a Comment